@thesis{thesis, author={VIRDIYANTI LINDA}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA AN. H DENGAN FARINGITIS DI PUSKESMAS KEMANGKON PURBALINGGA}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/752/}, abstract={A. LATAR BELAKANG Faringitis yang umumnya disebut sebagai ??tukak tenggorokan??, adalah inflamasi mendadak yang amat nyeri pada faring, yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus, dan sebagian lagi disebabkan oleh infeksi bakteri. Respons inflamasi menyebabkan nyeri, demam, vasodilatasi, edema, dan kerusakan jaringan, yang dimanifestasikan dengan kemerahan dan bengkak di tiang/ pilar tonsil, uvula, dan palatum. Infeksi virus tanpa komplikasi biasanya reda dalam 3 sampai 10 hari. Faringitis yang disebabkan oleh bakteri yang lebih virulen adalah penyakit yang lebih berat karena komplikasi yang berbahaya (misalnya, sinusitis, otitis media, abses peritonsilar, mastoiditis, dan adenitis servikal). Kasus yang jarang, infeksi dapat memicu bakteremia, pneumonia, meningitis, demam reumatik, dan nefritis (Smeltzer, 2013). Data badan penelitian kesehatan World Health Organization (WHO) (2012), insiden ISPA di Negara berkembang dengan angka kematian bayi di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia bayi. ISPA lebih banyak di negara berkembang dibandingkan di negara maju dengan persentase masing-masing sebesar 25%-30% dan 10%-15%. Kasus kematian bayi akibat ISPA terbanyak yaitu India, Bangladesh, Indonesia, dan Myanmar.} }