@thesis{thesis, author={MUKHAYATI ANJAR}, title ={ASUHAN KEPERAWATANNYERI AKUT PADA TN.J DENGAN POST OPERASI TURP HARI PERTAMA ATAS INDIKASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI RUANG DAHLIA RSUD DR R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/786/}, abstract={Hiperplasia prostat jinak adalah penyakit yang terkait dengan usia yang sering dijumpai. Sebagian besar pria tidak memperlihatkan gejala,tetapi pada hampir sepertiga pria berusia lebih dari 65 tahun, dan setiap tahun lebih dari 400.000 pria di Amerika Serikat menjalani operasi Transuretral Resection Prostatectomy ( McPhee & Ganong, 2011 ). Obstruksi saluran kemih harus segera diatasi karena dapat menimbulkan komplikasi, diantaranya iritasi urin akut yang terjadi buli-buli mengalami dekompensasi, infeksi saluran kemih, hematuri, retensi urine,nyeri akut,hidroureter dan hidronefrosis karena tekanan intravesika meningkat dan akan menimbulkan kerusakan fungsi ginjal (Habsari, 2010). BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) menjadi masalah global pada pria usia lanjut. Di dunia, hampir 30 juta pria menderita BPH. Pada usia 40 tahun sekitar 40%, usia 60-70 tahun meningkat menjadi 50% dan usia lebih dari 70 tahun mencapai 90%. Diperkirakan sebanyak 60% pria usia lebih dari 80 tahun memberikan gejala Lower Urinary Tract sympstons (LUTS). Peningkatan jumlah insiden ini akan terus berlangsung sampai beberapa dekade mendatang (Sampekalo dkk,2015).} }