@thesis{thesis, author={HASLINDA NUR}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI ATAS INDIKASI HERNIA INGUINALIS DI RUANG DAHLIA RSUD DR R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/787/}, abstract={Secara umum hernia sering terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, karena pada usia lanjut dinding otot polos abdomen sudah lemah, sehingga sangat berpeluang terjadinya hernia. Penyebab penyakit hernia yaitu dengan bekerja berat untuk memenuhi kebutuhan seperti mengangkat benda berat atau pekerjaan berat, kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang serat, yang dapat menyebabkan konstipasi sehingga mendorong mengejan saat defekasi (Hidayati 2009). Menurut World Health Organization (WHO) usia dikelompokkan berdasarkan tingkatnya, bayi dan anak-anak 0-14 tahun, dewasa 15-59 tahun, sedangkan lansia 59 tahun keatas. Berdasarkan data yang dikemukakan bahwa insiden hernia inguinalis diperkirakan diderita oleh 15% populasi dewasa, 5- 8% pada rentan usia 25-40 tahun, dan mencapai 45% pada usia 75 tahun. Dalam usia tua dikenal sindrom gagal pulih muncul secara bertahap dimulai dari malnutrisi dengan hilangnya jaringan lemak dan otot, penurunan fungsi fisik dan kognitif, menurunnya nafsu makan dan makin menarik diri dari aktifitas social, dengan melemahnya fungsi otot menyebabkan masalah pada lansia salah satunya adalah hernia akibat dari melemahnya otot pada abdomen (Martono et all., 2009). Secara umum, kejadian hernia inguinalis lebih banyak diderita oleh laki-laki daripada perempuan. Angka perbandingan kejadian hernia inguinalis 13,9% pada laki-laki dan 2,1% pada perempuan (Ruhl,2007).} }