@thesis{thesis, author={PUTRI DINDA PRAMESWARI}, title ={ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS BAYI NY T UMUR 0 JAM CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DIPUSKESMAS SIGALUH 2 KABUPATEN BANJARNEGARA 2017}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/843/}, abstract={Jumlah kelahiran hidup di dunia pada tahun 2013 sebanyak 136 juta kelahiran hidup dan setiap tahunnya diperkirakan jumlah kelahiran hidup di dunia meningkat mencapai 40 juta kelahiran hidup (WHO,2013). Menurut Profil Kesehatan Indonesia jumlah kelahiran bayi di Indonesia tahun 2013 yaitu sebanyak 4.764.573 kelahiran, sedangkan Angka kelahiran Hidup (AKH) pada tahun 2013 yaitu sebanyak 4.738.692 (99.99%) kelahiran hidup dengan jumlah laki-laki 2.433.864 (51.36%) dan jumlah perempuan 2.304.828 (48.63%) (Kemenkes RI,2014). Angka kelahiran di Jawa Tengah pada tahun 2013 yaitu sebanyak 572.225 kelahiran hidup sedangkan angka kelahiran hidup pada tahun 2013 sebanyak 563.707 (99.99%) kelahiran hidup, dengan jumlah laki-laki sebanyak 292.542 (51.89%) dan perempuan sebesar 271.165 (48.10%). Sedangkan jumlah kelahiran bayi pada tahun 2014 yaitu 553.883 jiwa untuk bayi laki laki berjumlah 287.442 (51.89%) jiwa, sedangkan bayi perempuan yaitu 266.441 (48.10%), berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kelahiran hidup di Jawa Tengah mengalami penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Angka Kematian Neonatal (AKN) menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian neonatal, berarti semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak. Angka kematian neonatal di Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2015 Kabupaten Banjarnegara menjadi peringkat ke enam dengan AKN tertinggi yaitu 4,07%.Adapun penyebab kematian terbesar yaitu asfiksia neonatorum, bayi berat lahir rendah dan infeksi (Dinkes, 2015).} }