@thesis{thesis, author={BUDIARTI IRLANY SUSILO RAHAYU}, title ={ASUHAN KEBIDANAN PADA An B UMUR 2 BULAN 25 HARI DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN DAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/864/}, abstract={Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut WHO (World Health Organization, 2015) pada negara ASEAN (Association of South East Asia Nations) seperti di Singapura 3/1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5/1000 kelahiran hidup, Thailand 17/1000 kelahiran hidup, Vietnam 18/1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi dari negara ASEAN lainnya, jika dibandingkan dengan target dari SDGs (Sustainable Development Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2015). Penyebab kematian antara lain ialah karena komplikasi kelahiran prematur, pneumonia, asfiksia lahir, diare dan malaria (WHO, 2015). Terdapat 2 miliar kasus diare diseluruh dunia setiap tahun dan 1,9 juta anak usia kurang dari 5 tahun meninggal karena diare setiap tahunnya. Kematian bayi akibat diare di negara berkembang sekitar 18% yang artinya lebih dari 5000 bayi di dunia meninggal setiap harinya (WHO dan UNICEF, 2015). Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia. Diare juga masih menjadi child killer (pembunuh anak-anak) peringkat pertama di Indonesia. Semua kelompok usia di serang oleh diare, baik bayi, balita, anak?anak dan orang dewasa (Wulandari, 2009). Diare juga merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2016 terjadi tiga kali KLB diare terbesar di tiga provinsi dengan jumlah penderita 198 orang dan kematian 6 orang. KLB diare tahun 2016 di Indonesia tertinggi terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebanyak 107 kasus, Jawa Tengah yaitu sebanyak 56 kasus dan Sumatera Utara yaitu sebanyak 35 kasus. Perkirakan jumlah penderita diare di fasilitas kesehatan pada tahun 2016 sebanyak 6.897.463 orang, sedangkan jumlah penderita diare yang dilaporkan dan ditangani di fasilitas kesehatan sebanyak 3.198.411 orang (Kemenkes RI, 2016).potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2016 terjadi tiga kali KLB diare terbesar di tiga provinsi dengan jumlah penderita 198 orang dan kematian 6 orang. KLB diare tahun 2016 di Indonesia tertinggi terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebanyak 107 kasus, Jawa Tengah yaitu sebanyak 56 kasus dan Sumatera Utara yaitu sebanyak 35 kasus. Perkirakan jumlah penderita diare di fasilitas kesehatan pada tahun 2016 sebanyak 6.897.463 orang, sedangkan jumlah penderita diare yang dilaporkan dan ditangani di fasilitas kesehatan sebanyak 3.198.411 orang (Kemenkes RI, 2016).} }