@thesis{thesis, author={ZAMARI DELA KHAIRINA}, title ={ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.E UMUR 43 TAHUN P2 A4 AH2 DENGAN KISTA OVARIUM DI RUANG TERATAI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2018}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/886/}, abstract={A. LATAR BELAKANG Gangguan kesehatan yang sering terjadi pada sistem reproduksi wanita dikalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium, gangguan menstruasi, mioma uteri dan lain sebagainya. Data tahun 2013 mengemukakan kista ovarium merupakan penyakit kelima yang sering menyebabkan kematian wanita setelah kanker paru-paru, kolorental, payudara dan pancreas, insidennya pada wanita di bawah 50 tahun sebanyak 5,3 per 100.000 dan meningkat menjadi 41,4 per 100.000 pada wanita diatas 50 tahun. Jumlah ini diprediksikan akan terjadi peningkatan sebesar 300% diseluruh dunia pada tahun 2030 jumlah tersebut 70% berada di negara berkembang seperti Indonesia (WHO, 2013). Pada tahun 2015 angka kejadian tertinggi ditemukan pada negara maju dengan rata-rata 10 per 100.000, kecuali di Jepang (6,4 per 100.000) (WHO, 2015). Beberapa ahli menemukan bahwa kanker ovarium disebabkan oleh metastase dari sel-sel epitel yang sebelumnya berasal dari kista ovarium, dilaporkan bahwa 30-35% pada kista ini memiliki potensi keganasan menjadi sel kanker ovarium (Prawiharjo, 2010). Sejumlah 204.000 wanita di seluruh dunia yang terdiagnosis kista ovarium dapat bermetastase menjadi kanker ovarium (Rasjidi, 2009). Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang tebentuk dari lapisan telur dari ovarium (Wirawan, 2010). Kista ovarium tidak semuanya ganas, ada juga yang jinak bahkan dapat menghilang dengan sendirinya. Beberapa ahli menemukan kista ovarium dapat berpotensi menjadi kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun dan kanker ovarium ini merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi (Eman, 2009).} }