@thesis{thesis, author={MIRANDA SINTHA}, title ={ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS NY.K UMUR 27 TAHUN P3 A0 AH3 POST SC 2 JAM DENGAN HIPERTENSI DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2018}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/915/}, abstract={Masa nifas (peurperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post partum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkuallitas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Rini dan Dewi, 2016). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post partum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Dewi dan Tri, 2011). Masa nifas 2 jam merupakan masa yang paling rentan terjadinya komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik, dan komplikasi pada masa nifas antara lain demam ? 38 oC, perdarahan pervaginam, infeksi pada vulva vagina, preeklamsia dan eklamsia, infeksi payudara, rasa sakit saat berkemih, tromboflebitis dan depresi post partum (Janah, 2011). Bidan dapat medeteksi secara dini komplikasi pada masa nifas yang dapat muncul pada masa nifas diantaranya perdarahan pervaginam, infeksi masa nifas, hipertensi, retensio urine, gangguan pada payudara, masalah psikis, pembengkakan pada kaki dan lain-lain (Dewi dan Tri, 2011).Hipertensi salah satu gejala preeklampsi berat pada masa nifas.} }