@thesis{thesis, author={INDRIYANI KIKI}, title ={ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS BY. NY. E UMUR 0 JAM CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DI PUSKESMAS WANADADI I BANJARNEGARA TAHUN 2017}, year={2017}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/945/}, abstract={Derajat kesehatan negara berdasarkan WHO (World Health Organization) menunjukan bahwa angka kematian neonatal (AKN) di dunia pada tahun 2014 mencapai 20 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2015 angka kematian neonatal (AKN) mecapai 19 per 1.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan angka kematian neonatal dari tahun 2014 ke 2015 ( WHO,2015). Indonesia angka kematian neonatalberdasarkan SDKI tahun 2007 menurun di bandingkan tahun 2002-2003 yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali yaitu 19 per 1.000 kelahiran hidup mencapai target penurunan AKN pada tahun 2016 yaitu 12 per 1000 kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi baru lahir menjadi prioritas utama. Penyebab kematian utama pada neonatal yaitu asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi (Kemenkes RI, 2014). Angka Kematian Neonatal merupakan jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian neonatal, berarti semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak. Angka kematian neonatal di Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2015 Kabupaten Banjarnegara menjadi peringkat ke enam dengan AKN tertinggi yaitu 4,07%. Adapun penyebab kematian terbesar yaitu asfiksia neonatorum, bayi berat lahir rendah, dan infeksi (Dinkes, 2015).} }