@thesis{thesis, author={FITRIANA LINA NUR}, title ={ASUHAN KEBIDANAN PADA BY H UMUR 8 BULAN 2 HARI DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2017}, year={2017}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/948/}, abstract={Penyakit diare merupakan penyakit yang termasuk dalam penyebab kematian pada bayi di dunia. Penyebab kematian bayi di dunia akibat diare pada tahun 2015 yaitu 508.954 (15,6%) menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 536.117 (15,8%). Angka kematian bayi (AKB) di dunia pada tahun 2015 yaitu sebesar 4.450.000 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 4.562.000 (World Health Organization, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian bayi di dunia akibat diare masih tinggi. Data Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2015 di Indonesia menunjukkan angka kematian bayi (AKB) sebesar 22,23 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015). Berdasarkan data World Health Organization (2015), terdapat lima besar penyebab kematian bayi pada tahun 2015 di Indonesia yaitu: HIV/AIDS sebesar 1740 (2,4%), Penyakit diare sebesar 8293 (11,3%), Pertusis sebesar 1024 (1,4%), Tetanus yaitu sebesar 19 (0,01%), Campak yaitu sebesar 4447 (6,1%) (World Health Organization, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa diare merupakan penyebab kedua kematian pada bayi. Data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015, Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 5.571 bayi atau 10% per 1.000 kelahiran hidup, terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 5.666 bayi atau 10,08% per 1.000 kelahiran hidup. Data Dinas Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah penemuan kasus diare pada tahun 2015 yaitu sebesar 67,7%, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 79,8%. Berdasarkan data Riskesdas (2013), terjadi penurunan angka kejadian diare di Jawa Tengah, pada Riskesdas 2007 sebanyak 9,2% dan pada riskesdas 2013 sebanyak 3,3%. Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2014, Angka kematian bayi sebesar 90 bayi atau 3 per 1000 kelahiran hidup, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 348 bayi atau 12,3 per 1000 kelahiran hidup.} }