@thesis{thesis, author={NURBAETI EVI}, title ={ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NY. F UMUR 20 TAHUN P1A0AH1 POSTPARTUM DI RUANG NIFAS PUSKESMAS MANDIRAJA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017}, year={2017}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/978/}, abstract={A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Puerperium dalam Bahasa Latin yaitu dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous artinya melahirkan. Puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil (Rini dan Dewi, 2016). Komplikasi yang terjadi pada masa nifas antara lain pendarahan pervaginam, infeksi masa nifas, sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur, pembengkakan di wajah atau ekstremitas, demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih, payudara berubah menjadi merah, panas dan sakit, kehilangan nafsu makan untuk jangka yang lama, rasa sakit, merah dan pembengkakan kaki, dan merasa sedih atau tidak mampu merawat bayi dan diri sendiri (Sulistyawati, 2009). Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2015 sebesar 216 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2014 sebesar 210 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukan terjadinya kenaikan sebesar 6 per 100.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 1 tahun. Kematian ibu sebesar 32.90% terjadi pada masa hamil, pada saat persalinan sebesar 27.70% dan masa nifas sebesar 39.40%. Penyebab utama kematian ibu di dunia adalah perdarahan (27%), tekanan darah tinggi selama kehamilan (14%), infeksi (11%), abortus (8%), emboli (3%)dan lain-lain (28%) (WHO, 2015).} }