@thesis{thesis, author={Thoifur Ahmad}, title ={penatalaksanaan fisioterapi pada kasus bell's palsy dengan modalitas short wave diathermy (SWD), electrical stimulation (ES) dan terapi latihan di RSUD IBNU SINA GRESIK}, year={2021}, url={http://eprints.umg.ac.id/5461/}, abstract={Bell?s palsy merupakan penyakit kelemahan wajah dengan tipe lower motor neuron yang disebabkan oleh keterlibatan saraf fasialis idiopatik di luar sistem saraf pusat, tanpa adanya penyakit neurologik lainnya. Syndrom ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1821 oleh seorang anatomis dan dokter bedah bernama Sir Charles Bell. Insiden syndrom ini terjadi sekitar 23 kasus per 100 000 orang setiap tahun. Manifestasi klinisnya terkadang dianggap sebagai suatu serangan stroke atau gambaran tumor yang menyebabkan terjadinya kelumpuhan diseparuh area tubuh atau tampilan ekspresi serta fungsi anggota tubuh yang akan bersifat permanen. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai bell?s palsy oleh masyarakat luas agar mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit ini. Fisioterapi sebagai tenaga kesehatan dalam hal ini ikut berperan dalam menangani kasus Bell?s palsy, fisioterapi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fungsional fungsinal yang terganggu serta membantu mengembalikan ke posisi normal. Metode yang digunakan dalam penanganan kasus Bell?s palsy adalah Short Wave Diathermy (SWD), Eectrical Stimulation (ES) dan juga terapi latihan. Setelah dilakukan beberapakali terapi dengan metode Short Wave Diathermy (SWD), Eectrical Stimulation (ES) dan Terapi Latihan didapatkan hasil peningkatan kemampuan fungsional. Kesimpulan studi kasus ini menunjukkan bahwa pemberian metode Short Wave Diathermy (SWD), Eectrical Stimulation (ES) dan Terapi Latihan dapat meningkatkan kemampuan fungsional serta mengembalikan ke posisi normal pada kasus Bell?s Palsy. Kata Kunci : Bell?s palsy , Short Wave Diathermy (SWD), Eectrical Stimulation (ES), Terapi Latihan, kemampuan fungsional} }