@thesis{thesis, author={ROMADHONA MUHAMMAD KURNIAWAN}, title ={PENGARUH DOSIS CENDAWAN Trichoderma sp DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI MERAH (Capsicum annum L)}, year={2018}, url={http://eprints.umg.ac.id/6428/}, abstract={Cabai merah merupakan pendukung tanaman pangan yang memiliki potensi besar dikembangkan di Indonesia. Tanaman Cabai merah dapat di tingkatkan produksinya dengan pemberian pupuk organik dan agen hayati Trichoderma sp. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis pengaruh pemberian dosis Trichoderma sp, jenis pupuk organik dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan program studi agroteknologi di lahan tadah hujan pada bulan September sd Desember 2017 pada ketinggian tempat 56,8 dpl. Suhu rata-rata 27 0C dan kelembaban rata-rata 73%.. Metode penetian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok factorial. Dengan dua perlakuan yaitu dosis Trichoderma sp : [1] 0% (200 ml air + 0 ml Trichoderma sp) [2] 25% (200 ml air + 0,25 ml Trichoderma sp) [3] 50% (200 ml air + 0,5 ml Trichoderma sp) [4] 75% (200 ml air + 0,75 ml Trichoderma sp) [5] 100% (200 ml air + 1 ml Trichoderma sp) dan jenis pupuk organik yaitu grand tomiks dan petroganik. Sehingga terdapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan Kombinasi perlakukan pemberian Trichoderma sp dosis 75 % dan 100 % dengan pemupukan organik jenis grand tomiks mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman rata-rata 48 cm, pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai, perlakuan pemberian Trichoderma sp efektif diberikan dengan dosis minimal 50 % meskipun tidak berbeda nyata dengan dosis 75 % dan 100 %, Pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai, Pemupukan organik jenis grand tomiks menunjukkan perbedaan nyata yang lebih baik dari pada pupuk organik petroganik, Pada pertumbuhan jumlah daun dan jumlah buah tidak menunjukkan perbedaan nyata pada perlakuan semua dosis Trichoderma sp dan jenis pupuk organic. Penelitian ini menyarankan untuk melakukan penelitian pengaruh pemulsaan terhadap daya hidup agen hayati pada budidaya tanaman.} }