@thesis{thesis, author={Zaitun Zaitun}, title ={REGULASI EMOSI PASCA PERCERAIAN}, year={2018}, url={http://eprints.umg.ac.id/728/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi emosi pasca perceraian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, triangulasi dan pengecekan teman sejawat. Subjek penelitian ini terdiri dari dua orang Subjek dengan 4 significant other. Hasil penelitian menunjukkan regulasi emosi dilakukan oleh kedua subjek untuk mengatur respon emosi dari permasalahan yang muncul setelah kedua subjek bercerai. Menurut hasil penelitian masing-masing subjek telah memenuhi enam dari tujuh kecakapan yang telah disebutkan yaitu Kendali diri, dalam arti mampu mengolah emosi dan impuls yang merusak dengan efektif, Memiliki Hubungan Interpersonal yang baik dengan orang lain, Memiliki sikap hati- hati, Memiliki keluwesan dalam menangani perubahan dan tantangan, Toleransi yang tinggi terhadap frustasi, Memiliki pandangan yang positif terhadap diri dan lingkungannya dan Lebih sering merasakan emosi positif dan negative. Sedangkan kecakapan yang tidak ditemukan pada hasil penelitian lapangan adalah pada subjek pertama, tidak mempunyai kecakapan dalam Toleransi Yang Tinggi Terhadap Frustasi. Dibuktikan dengan subjek yang lebih memilih untuk menghindar dan meninggalkan anaknya ketika subjek merasa kesal dan emosi melihat wajah anaknya yang begitu mirip dengan mantan pasangannya. Sementara subjek kedua, tidak mempunyai kecakapan dalam Memiliki Keluwesan Dalam Menangani Perubahan dan Tantangan. Subjek 2 masih terlalu kaku dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidupnya. Subjek masih seringkali bingung ketika menghadapi persoalan-persoalan yang selama ini sudah terbiasa dipecahkan bersama istrinya. Subjek juga masih terlihat marah setiap kali mengingat pernikahnnya dengan mantan pasangan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, berdasarkan hasil penelitian, kedua subjek sudah mempunyai kemampuan dalam meregulasi emosinya, namun, kemampuan dari masing-masing subjek dalam meregulasi emosinya masih terbilang rendah.} }