@thesis{thesis, author={Aqwam Al Khiqni Mochammad}, title ={Hubungan Tindakan Tidak Aman Terhadap Kejadian Kecelakan Kerja Pada Pekerja Welder Di PT Lintech Seaside Facility}, year={2022}, url={http://eprints.umg.ac.id/9964/}, abstract={Tindakan tidak aman (unsafe action) merupakan suatu perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh pekerja dalam melaksanakan pekerjaanya sehingga tindakan tersebut dapat meningkatkan kemungkinan kecelakaan kerja jika tidak diubah. Perilaku tidak aman (unsafe action) yang masih banyak yang terjadi seperti tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak benar, kurang teliti atau ceroboh, kurang pengalaman dan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Tindakan tidak aman terhadap kejadian kecelakaan kerja pada pekerja welder di PT Lintech Seaside Facility. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian adalah 38 pekerja welder di PT Lintech Seaside Facility. Teknik pengambilan sampel adalah probalility sampling dengan metode simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Coefficient Cotigency. Hasil penelitian pada pekerja welder di PT Lintech Seaside Facility yang pernah mengalami kecelakaan kerja dan memiliki tingkat unsafe action tinggi sebesar 92,3%, sedangkan yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja dan memiliki tingkat unsafe action tinggi sebesar 7,7%. Hasil uji korelasi Coefficient Cotigency menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,001. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat adaanya hubungan yang signifikan antara tindakan tidak aman dengan kejadian kecelakaan kerja pada Pekerja Welder di PT Lintech Seaside facility. Saran bagi PT Lintech Seaside Facility yaitu memberikan sosialisasi dan pelatihan keselamatan mengenai unsafe action dan kecelakaan kerja kepada seluruh pekerja, meningkatkan pengawasan dan inspeksi harian terkait K3 dan kedisiplinan, serta meningkatkan budaya K3 di lingkungan kerja.} }