@thesis{thesis, author={PUSWOKO YONO}, title ={ANALISIS USAHA TANI DAN PEMASARAN PADA TIGA VARIETAS PISANG DI KECAMATAN KLAKAH KABUPATEN LUMAJANG}, year={2007}, url={https://eprints.umm.ac.id/10332/}, abstract={Pisang merupakan salah satu tanaman buah-buahan asli Indonesia. Tanaman pisang banyak dijumpai dipekarangan rumah dan ladang. Ada pula yang ditanam dengan rapi dan dirawat dengan baik, ada pula yang ditanam asal hidup saja sehingga tidak dapat menghasilkan buah dengan kualitas baik. Sebenarnya jika tanaman pisang dibudidayakan secara komersial, keuntungannya tidak kalah dengan tanaman lain. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis perbandingan biaya, produksi dan pendapatan usahatani 3 jenis pisang. 2. Mengetahui pemasaran pisang sampai di tingkat grosir di Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Hipotesa yang diambil dalam penelitian ini adalah diduga ada perbedaan biaya, produksi dan pendapatan usahatani antar 3 varietas pisang yang dikembangkan di Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan sengaja, hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa di daerah tersebut mempunyai potensi dan prospek yang bagus untuk pengembangan usahatani pisang. Pengambilan populasi dalam penelitian ini adalah petani pisang menggunakan metode kluster random sampling sedangkan untuk lembaga pemasaran pengambilan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (observasi, wawancara dan dilengkapi dengan questioner), data sekunder (literatur, kantor desa, dan instansi terkait). Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : analisa pendapatan usahatani (analisa biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi usahatani dan margin pemasaran). Dari hasil analisa usahatani pisang disimpulkan rata-rata biaya perpohon dalam usahatani pisang kepok adalah Rp. 13.504,99 sedangkan untuk pisang raja dan pisang ambon rata-rata biaya perpohon adalah Rp. 12.447,79. Biaya rata-rata perhektar dalam usahatani pisang kepok adalah Rp. 10.128.742,50 sedangkan untuk pisang raja dan pisang ambon rata-rata biaya perhektar adalah Rp. 9.335.843,13. Rata-rata penerimaan total usahatani pisang kepok adalah Rp. 20.475.000,00 per hektar dan rata-rata penerimaan total usahatani pisang raja dan pisang ambon adalah sebesar Rp. 14.343.750,00 per hektar. Rata-rata pendapatan petani pisang kepok sebesar Rp. 10.346.257,50 per hektar sedangkan rata-rata pendapatan petani pisang raja dan pisang ambon yaitu sebesar Rp. 5.007.906,88 per hektar. Rata-rata pendapatan perpohon untuk pisang kepok sebesar Rp. 13.795,01 sedangkan untuk pisang raja dan pisang ambon adalah sebesar Rp. 6.677,21. Dilihat dari R/C Ratio dapat disimpulkan bahwa usahatani pisang dapat dikatakan efisien atau menguntungkan karena masing-masing memiliki nilai R/C Ratio > 1, yaitu pada usahatani pisang kepok memiliki R/C Ratio sebesar 2,03. Sedangkan usahatani pisang raja dan pisang ambon memiliki R/C Ratio sebesar 1,55. Margin pemasaran terbesar terdapat pada saluran I yaitu sebesar 8.400,00 (pisang kepok) dan 6.875,00 untuk pisang raja dan ambon hal ini dikarenakan jumlah lembaga pemasaran banyak terlibat. Sedangkan untuk saluran II tidak banyak melibatkan lembaga pemasaran sehingga margin pemasaran lebih kecil yaitu sebesar 6.800,00 (pisang kepok) dan 5.400,00 untuk pisang raja dan ambon. Pada saluran I rantai pemasaran cukup panjang membuat share harga yang diterima petani kecil sebesar 76,47% (pisang kepok) dan 73,56% untuk pisang raja dan ambon sedangkan untuk saluran II share yang diterima petani sebesar 80,52% (pisang kepok) dan untuk pisang raja dan ambon 78,82%.} }