@thesis{thesis, author={Koesfaridah Indah}, title ={PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk.}, year={2006}, url={https://eprints.umm.ac.id/12322/}, abstract={Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk periode 2001-2004 dengan judul “PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk periode 2001-2004. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan bank yang berdasarkan ketentuan standart dari Bank Indonesia. Dalam analisis ini terdapat 4 aspek, yaitu aspek permodalan, aspek likuiditas, aspek rentabilitas, dan aspek efisiensi usaha. Aspek permodalan dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) standart ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 8%. Jika <8% dikatakan kurang baik, sedangkan >8% dikatakan baik. Aspek likuiditas dengan menggunakan Loan To Deposit Ratio (LDR) standart ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 85%-110%. Jika berada diantara 85%-110% dikatakan baik, sedangkan <85% dan >110% dikatakan kurang baik. Aspek rentabilitas dengan menggunakan Return On Asset (ROA) standart ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia untuk ROA sebesar 1,5%. Jika berada diatas 1,5% dikatakan baik, sedangkan dibawah 1,5% dikatakan kurang baik. Aspek efisiensi dengan menggunakan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) standart yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 92%. Jika kurang dari 92% dikatakan baik, sedangkan lebih dari 92% dikatakan kurang baik. Hasil analisis dengan menggunakan analisis rasio keuangan, yaitu aspek permodalan dikatakan baik meskipun setiap tahun mengalami penurunan akan tetapi, nilai rasio CAR dapat dikatakan baik, karena masih berada diatas ketentuan standart yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8%. Aspek Likuiditas belum menunjukkan efektivitasnya dalam memenuhi kriteria Bank Indonesia yaitu LDR sebesar 85%-110%. Aspek Rentabilitas dapat dikatakan baik, namun pada tahun 2003 terjadi penurunan sebesar 0,46%. Hal ini tentu saja kurang baik, karena dibawah ketentuan standar yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 1,5%. Aspek Efisiensi dikatakan baik, namun pada tahun 2003 mengalami peningkatan sebesar 93,18%. Hal ini tentunya kurang baik, karena berada diatas ketentuan standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 92%. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan bank. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis kinerja keuangan pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dapat dikatakan baik, namun pada aspek Likuiditas belum menunjukkan efektivitasnya dalam memenuhi kriteria Bank Indonesia yaitu LDR sebesar 85%-110%. Dari kesimpulan diatas, penulis dapat mengimplementasikan bahwa sebaiknya bank hendaknya lebih selektif dalam memberikan kredit kepada nasabahnya untuk menekan resiko kredit, akan tetapi bank perlu mempertimbangkan pentingnya pengguliran kredit guna menghasilkan pendapatan (kredit sebagai earning asset).} }