@thesis{thesis, author={Oktovian Bayu}, title ={Analisa Model Economic Order Quantity (EOQ) Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Menunjang Efisiensi Biaya Produksi pada PT. Eratex Djaja Ltd, Tbk Probolinggo”}, year={2006}, url={https://eprints.umm.ac.id/13039/}, abstract={Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan textile ERATEX DJAJA Ltd, Tbk dengan judul “Analisa Model Economic Order Quantity (EOQ) Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Menunjang Efisiensi Biaya Produksi pada PT. Eratex Djaja Ltd, Tbk Probolinggo”. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengendalian persediaan bahan baku dalam perusahaan dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) untuk menunjang efisiansi biaya produksi perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, seperti misalnya : data anggaran dan realisasi produk; data jumlah persediaan awal, produksi, penjualan dan persediaan akhir; data biaya persediaan; data frekuensi pembelian dan Lead Time; data persediaan awal dan akhir, barang dalam proses; dan data harga bahan baku. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis penggunaan model Economic Order Quantity (EOQ) dalam pengendalian persediaan bahan baku untuk menunjang efisiensi biaya adalah dengan menghitung pembelian secara ekonomis, menentukan total biaya persediaan tahunan minimum, menentukan biaya pemesanan tahunan, menentukan biaya penyimpanan tahunan, menentukan frekuensi optimal, menentukan jarak siklus optimal, dan menentukan titik pemesanan kembali. Hasil perhitungan yang diperoleh, biaya pemesanan dengan menggunakan model Economic Order Quantity total sebesar Rp. 104.846.602,80 lebih rendah dibandingkan dengan biaya pemesanan perusahaan total sebesar Rp. 116,005,344,00. Sedangkan untuk biaya penyimpanan dengan menggunakan model Economic Order Quantity total sebesar Rp. 112.555.234,10 lebih rendah dibandingkan dengan biaya penyimpanan perusahaan total sebesar Rp. 551,349,371,00. Dari hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa biaya pemesanan dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) lebih rendah dibandingkan dengan biaya pemesanan perusahaan, karena dengan model Economic Order Quantity (EOQ) perusahaan akan melakukan pemesanan bahan baku secara ekonomis. Sedangkan untuk biaya penyimpanan dengan model Economic Order Quantity (EOQ) lebih rendah dibandingkan dengan biaya penyimpanan perusahaan, karena bila menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) perusahaan tidak menyimpan persediaan bahan baku terlalu banyak, hanya sebatas kebutuhan selama Lead Time. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat menyarankan bahwa perusahaan diharapkan untuk mempertimbangkan untuk menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) yang telah terbukti dapat meningkatkan efisiensi biaya dibandingkan dengan sistem yang selama ini digunakan oleh perusahaan.} }