@thesis{thesis, author={Rumiani Siti}, title ={PERBANDINGAN PEMAKNAAN LABEL PERINGATAN KESEHATAN (Analisis Semiotik pada Kemasan Rokok di Kerajaan Bahrain dan Negara Indonesia)}, year={2015}, url={http://eprints.umm.ac.id/21424/}, abstract={Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena pengendalian epidemi tembakau yang dilakukan di berbagai belahan dunia. Berbagai organisasi dan lembaga membuat program-program untuk mengkampanyekan efek negatif rokok, termasuk WHO yang membuat program yang dinamakan “mpower” yang diterapkan di berbagai negara di dunia. Salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan epidemi tembakau adalah dengan mencantumkan label peringatan kesehatan pada kemasan rokok. Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri terkait label peringatan kesehatan tersebut. Indonesia sendiri menerapkan peraturan baru pada tahun 2014 yang mengganti label peringatan kesehatan berbentuk kalimat dengan label peringatan kesehatan bergambar yang sebelumnya juga telah digunakan di negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia. Negara lain yang juga menerapkan peringatan bergambar adalah kerajaan Bahrain yang mengadopsi label peringatan kesehatan dari Gulf Cooperation Council (GCC) dan mulai berlaku sejak tahun 2012. Namun disisi lain produk rokok merupakan lahan bisnis yang menjanjikan, sehingga pro dan kontra mengenai produk rokok ini terus terjadi. Penyusunan pesan-pesan dalam label peringatan kesehatan yang berlaku di dua negara ini menggunakan simbol yang beragam. Sistem tanda bersifat sangat kontekstual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut, bisa jadi ada berbagai kepentingan dalam penyusunan label peringatan tersebut sehingga pemilihan simbol-simbol yang berbeda pada setiap desain label peringatan ini memiliki alasan dan makna tertentu yang menarik untuk diperbandingkan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perbandingan pemaknaan tanda pada label peringatan kesehatan kemasan rokok di kerajaan Bahrain dan negara Indonesia. Penelitian ini mengacu pada strategi fear appeal yang bertujuan memunculkan rasa takut pada diri seseorang agar tidak melakukan sesuatu. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian interpretatif dan menerapkan dasar penelitian analisis semiotika milik Roland Barthes untuk mengungkap perbandingan pemaknaan label peringatan kesehatan pada kemasan rokok di kerajaan Bahrain dan negara Indonesia. Penelitian ini berfokus pada makna label peringatan kesehatan pada kemasan rokok di dua negara tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tengkorak diasosiasikan sebagai simbol kematian, pria diposisikan sebagai perokok aktif, namun gambar peringatan masih memunculkan sifat positif pada perokok, mengasosiasikan batang rokok sebagai sumber racun, dan menekankan rasa takut dengan efek psikologis warna. Kerajaan Bahrain memilih tanda-tanda berupa gambar yang menganalogikan makna peringatan yang ingin disampaikan dan disertai kalimat peringatan sebagai penjelas maksud label peringatan tersebut, menggunakan alur berpikir yang runtun, logis dan filosofis serta menggunaan kombinasi warna-warna yang banyak disukai sedangkan negara Indonesia menggunakan tanda-tanda berupa gambar yang memvisualisasikan kalimat peringatannya secara nyata dan jelas, to the point dan realistis. Rasa takut yang beralasan dan teridentifikasi dikemas secara berbeda antara label peringatan kesehatan di Kerajaan Bahrain dan Negara Indonesia disesuaikan dengan budaya, kepercayaan dan keadaan di masing-masing negara tersebut. Kerajaan Bahrain menggunakan pesan tersirat yang disusun menggunakan nilai-nilai kepercayaan setempat sedangkan negara Indonesia menggunakan makna tersurat yang disusun berdasarkan fenomena-fenomena seputar rokok di Indonesia. Namun label peringatan kesehatan belum sepenuhnya memicu munculnya rasa takut terhadap efek negatif merokok karena masih menunjukkan beberapa hal positif dalam perilaku perok} }