@thesis{thesis, author={ }, title ={ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA (UMK) DI KOTA SURABAYA TAHUN 2004-2013}, year={2015}, url={http://eprints.umm.ac.id/22053/}, abstract={Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan UMK, KHL, tenaga kerja, PDRB & tingkat inflasi serta pengaruhnya terhadap penetapan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Surabaya tahun 2004-2013. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan data time series yang diinterpolasi dengan pengukuran statistik menggunakan program computer Statistical Package for Social Science (SPSS) 16 dan menggunakan analisis uji asumsi klasik, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari uji penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien determinasinya (R2) adalah sebesar (0,976), artinya bahwa (97,6%) variabel upah akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu KHL (X1), tenaga kerja (X2) PDRB (X3) dan tingkat inflasi (X4), sedangkan sisanya 2,4% menunjukkan bahwa variabel upah akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Nilai F hitung > F tabel yaitu (361,528) > (2,64) maka model analisis regresi adalah signifikan. Selain itu tingkat signifikansi yang diperoleh adalah (0,000) yang berarti kurang dari 5% (0.000 > 5%). Hal ini berarti HO ditolak dan HI diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat (upah) dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yaitu KHL (X1), tenaga kerja (X2), PDRB (X3) dan tingkat inflasi (X4). Artinya dapat dibuktikan bahwa seluruh variabel independen (KHL, tenaga kerja, PDRB dan tingkat inflasi) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependennya, yaitu Upah Minimum Kota (UMK). Berdasarkan kesimpulan hasil dalam penelitian maka diajukan beberapa saran yaitu: kebijakan pemerintah tentang upah minimum harus memperhatikan aspek produktivitas kerja yang mana tercermin dari PDRB daerah dan pihak pemerintah harus siap dalam menghadapi perubahan gejolak ekonomi dunia yang akan berimbas kepada kenaikan harga-harga sandang dan pangan sehingga tidak menimbulkan tingkat inflasi yang tinggi yang dapat memberikan beban lebih bagi perekonomian masyarakat sekitar.} }