@thesis{thesis, author={Adcha Wahyu Agung Choirul}, title ={UNSUR BUDAYA BATAK DALAM FILM INDONESIA (Analisis Isi Film “Demi Ucok” karya Sammaria Simanjuntak)}, year={2015}, url={https://eprints.umm.ac.id/22312/}, abstract={Adanya pesan unsur budaya yang terkandung dalam sebuah film, khususnya unsur budaya Batak dalam film “Demi Ucok”. Pada film “Demi Ucok”, unsur budaya Batak sangat dominan ditemui dalam tiap scene film yang ditampilkan. Unsur-unsur budaya Batak yang ada di film “Demi Ucok” memiliki ciri khas sehingga membentuk citra dan identitas diri masyarakat Batak yang berbeda dengan kebudayaan lain yang ada di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung banyaknya frekuensi kemunculan unsur-unsur budaya Batak dalam film “Demi Ucok” karya Sammaria Simanjuntak. Pada penelitian ini peneliti menjadikan film sebagai objek penelitian, namun pada konsepnya penelitian ini hanya menggambarkan sedikit dari realita budaya masyarakat Batak yang berada di daerah lain. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dan dasar penelitian yang digunakan adalah dasar analisis isi dengan studi unsur budaya Batak, dimana subyek penelitian adalah mencari banyaknya frekuensi kehadiran sub-subkategori budaya Batak dalam film “Demi Ucok”. Peneliti dibantu oleh koder 1 dan koder 2 dimana koder 1 dan koder 2 memiliki latar belakang yang sama oleh peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan pengidentifikasian scene berdasarkan kategori yang ditetapkan, data yang sudah dikategorikan dimasukkan dalam coding sheet, lalu data dari coding sheet dideskripsikan agar masalah penelitian terjawab dan tujuan penelitian juga tercapai. Hasil penelitian yang diperoleh yakni, didapat jumlah kemunculan dari kategori yang telah ditentukan bahwa unsur-unsur budaya Batak dengan porsi tertinggi yaitu logat Batak sebanyak 16 scene atau 16.8 % sebesar dari 38 scene atau sebesar 39.96 %. Pada posisi kedua kategori sistem kekerabatan Batak sebanyak 7 scene atau 7.39 % sebesar dari 38 scene atau sebesar 39.96 %. Kemudian dari hasil penelitian jika dilihat dari bentuk audio dan visual yang mengandung unsur budaya Batak. Porsi tertinggi yakni dalam bentuk kalimat sebanyak 25 kalimat atau sebesar 26.31 % dari 38 scene atau sebesar 39.96 % dan Porsi terkecil yakni dalam bentuk tindakan sebanyak 13 tindakan atau sebesar 13.65 % dari 38 scene atau sebesar 39.96 %. Kesimpulan yang dapat menunjukkan bahwa masyarakat Batak merupakan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya leluhur mereka, dimanapun mereka berada budaya asli Batak selalu di bawa dan di aplikasikan dengan baik. Budaya Batak yang menjadi ciri khas dalam masyarakat Batak akan selalu dibanggakan dan ditampakkan masyarakat Batak, meskipun berada jauh darikampung halaman.} }