@thesis{thesis, author={RACHMAWATI RAHAYU INDAH}, title ={ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA KARYA TULIS MAHASISWA BIPA UMM TAHUN 2013}, year={2014}, url={https://eprints.umm.ac.id/25159/}, abstract={Berbahasa Indonesia yang baik belum tentu dikatakan berbahasa Indonesia dengan benar. Begitu juga sebaliknya, berbahasa Indonesia dengan benar juga belum tentu merupakan bahasa Indonesia dengan baik. Hal ini dikarenakan dalam konteks penggunaan Bahasa Indonesia bergantung pada situasi pemakaian dan kaidah yang berlaku. Penentuan atau kriteria berbahasa dengan baik dan benar itu tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan sebagai berbahasa baku. Kebakuan suatu bahasa adalah menunjukkan masalah baik dan benar bahasa itu. Mahasiswa BIPA merupakan orang yang baru mempelajari Bahasa Indonesia, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan baik lisan maupun tulis. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia yang terdapat pada karya tulis mahasiswa BIPA baik pada tataran fonologi maupun morfologi. Analisis kesalahan berbahasa merupakan salah satu cara untuk membedah berbagai macam kesalahan yang terjadi pada karya tulis mahasiswa BIPA, baik pada tataran fonologi maupun sintaksis. Sehingga kesalahan-kesalahan tersebut tidak akan terjadi lagi. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Penelitian berjudul ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan mendeskripsikan segala sesuatu yang berlaku. Metode penelitian deskriptif juga bertujuan untuk memberikan gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena yang dialami. Ada beberapa upaya yang terdapat pada metode penelitian ini, yaitu upaya mendeskripsikan, mencatat, melakukan perekaman, analisis, serta menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi secara langsung. Pada penelitian ini ditemukan adanya kesalahan yang terjadi pada dua tataran bahasa, yaitu tataran fonologi dan morfologi. Pada tataran fonologi kesalahan yang terjadi berupa perubahan fonem, penghilangan fonem dan penambahan fonem yang tidak tepat. Sedangkan pada tataran morfologi kesalahan terjadi yaitu, (a) penghilangan afiks; (b) bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan; (c) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh; (d) penggantian morf; (e) penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-; (f) pemakaian afik yang tidak tepat; (g) penentuan bentuk dasar yang tidak tepat; (h) pemakaian afiks yang tidak tepat pada gabungan kata; dan (i) penggunaan kata majemuk yang tidak tepat.} }