@thesis{thesis, author={Ikhsansyah Muhammad}, title ={MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)}, year={2012}, url={https://eprints.umm.ac.id/27700/}, abstract={Iklan rokok djarum 76 versi "Jin Botol", adalah salah satu iklan rokok yang mengembangkan kembali kebudayaan Indonesia yakni, dengan menggunakan kebudayaan lokal sebagai citra. Citra tersebut selalu dihubungkan dengan target audiens produk tersebut sehingga tak hanya menimbulkan citra tertentu tetapi pula menimbulkan karakter. Karakter tersebut dituangkan ke dalam figur sehingga menimbulkan beberapa unsur parodi yang di dalamnya terdapat humor. Iklan rokok djarum 76 versi “Jin Botol” sebagai obyek penelitian karena selain iklan tersebut masih ditayangkan dan baru serta ranah pesan dengan 2 (dua) bahasa Jawa dan Indonesia. Sifat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk dari script iklan perpaduan dari 2 bahasa sehingga penampilan orang yang terlibat memiliki variasi dalam iklan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketertarikan penulis pada iklan televisi Djarum 76 yang berani meggebrak tradisi iklan Djarum 76 sebelumnya. Dalam konsep iklannya yang memakai tema 76 Detik ini, Djarum 76 mencoba mengangkat permasalahan sosial yang terjadi pada masyarakat dan bangsa Indonesia. Permasalahan yang diangkat di sini mulai dari permasalahan sosial budaya hingga politik. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui makna iklan rokok Djarum 76 versi “Jin Botol” di televisi. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Barthes yang melihat semua aspek dalam sebuah kebudayaan sebagai tanda misalnya bahasa, bahasa tubuh, isyarat, pakaian, kelakuan, tata rambut dan lain-lainnya. Tanda yang digunakan untuk menyampaikan pikiran, informasi dan perintah serta penilaian, memungkinkan kita untuk mengembangkan persepsi dan pemahaman terhadap sesama dalam dunia ini. Penelitian ini merupakan penelitian interpretatif dengan menggunakan metode semiotik, yakni mengidentifikasi objek yang diteliti untuk memaparkan, menganalisis, kemudian menafsirkan makna yang diberikan terhadap adegan-adegan dalam iklan sebagai suatu kumpulan tanda. Keberadaan tanda-tanda dalam iklan tersebut akan melalui signifikasi tahap satu (denotasi) dan tahap dua (konotasi). Pada tahap konotasi itulah makna tanda yang terdapat dalam iklan dapat diketahui. Dari hasil penelitian ini, penulis memperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya makna iklan rokok Djarum 76 versi Jin Botol mengambil citra yang berkesan jaman dulu sebagai gaya hidup, merupakan sebuah penggambaran ideologis kapitalisme mutakhir, dimana konsep-konsep yang dipakai menggunakan pendekatan mitos yang diparodikan, dimana di dalamnya terdapat humor, seperti seni pertunjukan rakyat. Ada beberapa simbol parodi tersebut yang diaplikasikan ke dalam teks verbal seperti, “Aku beri tiga permintaan”, Makna iklan rokok Djarum 76 versi Jin Botol yang berjudul “Jangkrik” dari konteks citra periklanan, bahwa orang dari kalangan ke bawah merupakan masyarakat yang mudah diajak bersenda gurau, petani ini mewakili gambaran masyarakat kelas bawah di Indonesia yang rata-rata terkesan lugu dan polos, terutama orang desa yang tingkat kecerdasannya kurang. Sedangkan makna iklan rokok Djarum 76 versi Jin Botol yang berjudul “Mawar Kembang Desa” adalah bahwa seorang pemuda yang memasuki usia nikah diusahakan agar tidak berpacaran terlebih dahulu, karena itu pemuda ini mencari kesibukan dengan hobinya yaitu memancing. Yang terakhir adalah berjudul “Terdampar” yang memiliki makna bahwa sikap individualistik pada masyarakat Indonesia pada umumnya dapat menjadikan sesuatu yang buruk bagi dirinya, oleh sebab itu kerjasama dan gotong royong perlu dilestarikan kembali.} }