@thesis{thesis, author={SUSANTO ZERY EKO}, title ={HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT NYERI SENDI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG}, year={2013}, url={https://eprints.umm.ac.id/28484/}, abstract={tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya. Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, yang menyebabkan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan dalam celah sendi sehingga meningkatkan nyeri. Kelebihan lemak pada individu dengan obesitas, memicu proses fisiologi yang mengakibatkan peradangan dan berhubungan dengan rasa nyeri. Orang gemuk beresiko tinggi terkena osteoarthritis (OA) dan mungkin juga pada peningkatan risiko tangan dan pinggul OA. Aktivitas fisik yang kurang ditambah dengan kelebihan berat badan berpotensi menimbulkan pembebanan sendi yang semakin besar, khususnya sendi lutut. Kondisi ini diperparah bila terjadi pada lansia, dimana telah terjadi perubahan hormonal yang memicu percepatan proses degenerasi struktur persendian. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, menggunakan jenis penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 37 responden yang diambil secara purposive sampling . Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (obesitas) dan variabel dependen (tingkat nyeri sendi) instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi product moment. Hasil: Berdasarkan hasil analisis data dengan uji korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,692 dengan nilai signifikan (p) sebesar 0,000 < 0,05. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara IMT dengan tingkat nyeri pada penderita osteoartritis di wilayah kerja puskesma Dinoyo kota Malang. Kesimpulan: Overweight dalam penelitian ini diukur berdasarkan oleh Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan faktor resiko terhadap terjadinya osteoarthritis, tetapi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan derajat osteoarthritis. Ada banyak faktor lain yang juga saling bekerja saa dalam menentukan derajat osteoarthritis yang diderita oleh pasien.} }