@thesis{thesis, author={Purnomo Hendra}, title ={KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MASYARAKAT MADURA DENGAN MASYARAKAT KABUPATEN MALANG (Studi pada Tokoh Agama di Desa Landungsari Kabupaten Malang)}, year={2016}, url={https://eprints.umm.ac.id/32630/}, abstract={Keyword : Komunikasi Antar Budaya, Masyarakat Madura dengan Kabupaten Malang Sebuah percampuran yang terjadi pada dua kebudayaan yang berbeda seperti yang terjadi pada masyarakat di Desa Landungsari Kabupaten Malang merupakan sebuah permasalahan yang dapat menciptakan adanya perubahan kebudayaan yang sudah ada turun temurun semenjak dahulu tercampur oleh kebudayaan yang dibawa oleh para para pendatang yang menetap di sana. Intensitas interaksi keseharian begitu rapat sehingga menunjang terjadinya percampuran kebudayaan yang tidak dapat terbendung lagi. Bagi peneliti sebuah komunikasi dalam proses akulturasi budaya sangatlah menjadi perhatian yang penting, karena disana terdapat berbagai ragam interaksi yang terjadi dan memungkinkan dapat terciptanya sebuah integrasi nasional, dimana pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang komunikasi. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antar budaya masyarakat Madura dengan masyarakat Desa Landungsari Kabupaten Malang Malang. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tingkat ketidakpastian dalam komunikasi dikemukakan oleh Berger (1992) merupakan teori yang tepat. Teori ini digunakan untuk menjelaskan proses komunikasi antara dua orang yang tidak saling kenal sebelumnya, sehingga berupaya mencari informasi agar mengurangi ketidakpastian diantara dua orang asing yang terlibat dalam pembicaraan satu sama lain untuk pertama kali. Peneliti menggunakan metode kualitatif tipe deskriptif. Teknik penetapan subyek mengunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data digunakan análisis domain yang merupakan langkah pertama dalam penelitian kualitatif, yang kemudian dilanjutkan dengan análisis taksonomi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama masyarakat pendatang cenderung menyesuaikan budaya agar dapat diterima didalam masyarakat. Dalam berkomunikasi warga local sangat terbuka dengan para pendatang. Terkadang dalam berkomunikasi para pendatang, mereka yang kurang paham adalah para pendatang yang berasal dari luar pulau khususnya dari Madura yang kulturnya berbeda dengan masyarakat Desa Landungsari Kabupaten Malang. Kedua adanya toleransi antar budaya untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan, seperti dalam proses pernikahan antar budaya. Walaupun demikian kebudayaan setempat tidak begitu banyak yang terpengaruh oleh budaya dari pendatang. Para pendatang tidak pernah mengalami kendala untuk berkomunikasi dengan warga sekitar karena bahasa yang dipakai tidak jauh berbeda dengan bahasa-bahasa ditempat lain. Disampingitu, cara pendekatan komunikasi antar budaya adalah dengan bertatap muka langsung, sehingga sangat efektif berkomunikasi dengan masyarakat lokal. Ketiga, komunikasi antar budaya masyarakat pendatang dengan masyarakat local terkadang memanfaatkan tempat berkumpul yang sering dijadikan untuk saling bersosialisasi dengan para pendatang biasanya dimasjid/mushola atau di warung kopi, pasar dan tempat umum lainnya.} }