@thesis{thesis, author={Pradana Ramadhan Satria Adi}, title ={Musik Underground dan Kebutuhan Aktualisasi Diri (Studi pada siswi usia 16 – 18 tahun di SMA ISLAM Malang)}, year={2016}, url={https://eprints.umm.ac.id/32652/}, abstract={Keyword : Musik Underground, Kualitatif, Aktualisasi Diri, Remaja Putri Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena musik underground yang terjadi dikalangan remaja putri khususnya siswi berusia 16-18 tahun di SMA ISLAM Kota Malang, kemudian melalui perbedaan usia diantara subyek tersebut menjadi salah satu faktor yang juga penting diperhatikan terkait dengan proses pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri yang dialami dan juga keputusan subyek memilih musik underground sebagai musik yang disukai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Namun selain itu penelitian ini juga menggunakan pendekatan phenomenologik atau biasa dikenal dengan pendekatan kualitatif murni. Responden dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja putri penikmat musik underground dan sering terlibat dalam scene underground di Kota Malang. Prosedur dalam penentuan subyek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang disesuaikan tujuan penelitian. Dalam memahami bagaimana bentuk aktualisasi diri pada remaja putri penikmat musik underground tersebut juga melalui kriteria subyek penelitian yang telah ditentukan yaitu berdasarkan usia dan pemahaman subyek mengenai musik underground itu sendiri. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara (interview) dan juga dokumentasi. Kemudian hasil penelitian dianalisis menggunakan model analisis dari Miles dan Hubermas yang terdiri dari empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian verivikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan memiliki kesamaan yaitu sama-sama tidak bisa lepas dari musik, ketiga partisipan mulai mengenal musik underground tersebut sejak berada dibangku sekolah menengah pertama, kemudian proses mengenal musik underground tersebut juga dilatar belakangi oleh pengaruh orang-orang terdekat ketiga subyek. Lalu berdasarkan kategori usia, subyek dengan usia lebih muda yaitu 16 Tahun belum mampu merasakan perubahan berarti didalam dirinya, kemudian musik juga belum tentu bisa membentuk identitas dirinya. Berbanding terbalik dengan sebelumnya, dimana remaja putri yang usianya jauh lebih dewasa yaitu 17 dan 18 tahun meyakini bahwa musik underground dapat menggambarkan bagaimana dirinya yang sebenarnya, sehingga ia menemukan bagaimana kebebasan dalam berekspresi. lalu kemudian mengakui bahwa banyak pelajaran yang didapatkan selama berada didalam lingkungan musik underground. Jadi kesimpulan yang diperoleh yaitu keberadaan orang-orang disekitar mereka para remaja khususnya remaja putri mempunyai pengaruh besar terhadap apa saja yang mereka minati, begitu juga dengan selera musik. Kemudian tingkat pemahaman remaja putri mengenai musik underground sendiri dapat juga dilihat melalui perbedaan usia mereka. Apapun itu, jika berbicara terkait dengan perkembangan potensi dalam diri seorang remaja baik putra maupun putri, tentu sangat memerlukan adanya perhatian yang ekstra dari orang-orang terdekat mereka khususnya para orang tua.} }