@thesis{thesis, author={ROHMAH DWI AFIYANI}, title ={KOHESI DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KOMUNITAS NELAYAN (Study pada Kelompok Nelayan Alat Tangkap Ikan di Pantai Kedawang Pasuruan)}, year={2016}, url={https://eprints.umm.ac.id/33748/}, abstract={Keyword : Social Cohesion, Social Solidarity, and Fisherman Group, Kohesi Sosial, Solidaritas Sosial dan Komunitas Nelayan Masyarakat nelayan merupakan kelompok masyarakat yang cenderung bersifat homogen. Aktifitas nelayan merupakan sumber mata pencaharian utamanya. Terdapat berbagai macam pengelompokkan dalam menjalankan aktifitasnya. Salah satunya adalah kelompok nelayan alat tangkap ikan. Kelompok tersebut merupakan sumber pemasok ikan yang akan dipasarkan. Sebagai kelompok yang mampu menguasai alat tangkap ikan tentu tidak lepas dari kerjasama antar kelompok, akan tetapi berbeda pada kelompok nelayan di Desa Kedawang Pasuruan, kelompok tersebut tidak jarang mengalami perselisihan yang menyebabkan adanya kecemburuan sosial, dikarenakan alat tangkap ikan yang dimiliki oleh setiap kelompok memang bervariasi. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian gabungan, yaitu menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan kualitatif melalui studi kasus. metode survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner dalam pengumpulan datanya, selanjutnya konsep studi kasus adalah penelitian yang berkenaan dengan “how atau why“ terhadap suatu kasus yang akan diselidiki pada fenomena masa kini dalam kehidupan nyata. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara serta dokumentasi yang mendukung. teknik penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan subjek berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yang telah ditentukan sebelumnya melalui berbagai pertimbangan. Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Penggunaan teori dalam menganalisis permasalahn ini adalah teori Emil Durkheim tentang solidaritas sosial. Dalam pembagian kerjanya solidaritas terbentuk dua macam yaitu solidaritas mekanik yang diindikasikan dengan adanya aktor yang kuat dalam masyarakat, dalam hal ini adalah para buruh nelayan kemudian solidaritas organik yang diindikasikan dengan adanya saling ketergantungan antar individu. Hasil dalam penelitian ini adalah, bahwa kohesi sosial pada kelompok nelayan alat tangkap ikan tinggi, yang terlihat pada realitas yakni adanya rasa kepedulian antar sesama ketika sedang dalam musibah, adanya aktifitas makan bersama untuk berbagi informasi dan pengalaman kerja. Selanjutnya solidaritas sosial kelompok nelayan alat tangkap ikan mengalami pergeseran dari solidaritas mekanik ke organik dimana kelompok nelayan alat tangkap ikan yang semula merupakan aktifitas sosial menekankan pada kelompok, dikarenakan alat tangkap ikan yang ada masih minim dan masih tradisional namun saat ini antar kelompok cenderung individualitas dalam hal ini berkaitan dengan peminjaman alat tangkap ikan, adanya pembagian kerja tinggi sehingga sikap saling ketergantungan yang tinggi baik buruh maupun pemilik perahu dapat saling bekerjasama.} }