@thesis{thesis, author={HIDAYATULLAH AKBAR RIZQI}, title ={"STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG"}, year={2016}, url={https://eprints.umm.ac.id/34581/}, abstract={Selain menjadi bahan pokok makanan setelah beras, jagung banyak digunakan untuk bahan pakan ternak dan bahan baku industri. kabupaten Tulungagung memiliki potensi sebagai penghasil produk jagung yang tinggi dimana pada tahun 2013 saja produk jagung yang mampu dihasilkan sebesar 262.852 ton/tahun, hal ini masih saja bisa berubah karena lahan yang ada di Kabupaten Tulungagung masih sangat luas. Produktivitas produk yang tinggi belum berhasil jika tidak diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Kinerja usaha tani yang baik mempunyai hubungan yang erat dengan pasar, semakin panjang saluran pemasaran maka sistem pemasaran semakin tidak efisien. Dalam peningkatan efisiensi usaha, diperlukan studi mengenai sistem pemasaran dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap pelaku pemasaran. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Februari-27 Februari 2016, di Kecamatan Rejotangan, Kecamatan Sumbergempol, dan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung yang ditentukan secara purposive. Penelitian bertujuan Menggambarkan saluran pemasaran jagung mulai dari petani (produsen) sampai konsumen akhir di Kabupaten Tulungagung, menganalisis komponen biaya dan margin pemasaran pada setiap pelaku pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung, mengidentifikasi efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung, dan menganalisis distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung yang ada di Kabupaten Tulungagung. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 31 orang yang ditentukan dengan rumus slovin. Data yang telah diteliti kemudian diolah dengan metode deskriptif dengan bantuan tabulasi sederhana, rumus margin pemasaran, rumus share margin, share profit, distribusi pemasaran, dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian yang dilakukan adalah Saluran pemasaran jagung pada daerah penelitian berjumlah satu saluran yaitu petani menjual ke pengepul kemudian pengepul menjual kepada peternak. Pemasaran belum efisien karena nilai efisiensi pemasarannya lebih dari 5%. Pengepul disarankan dapat memberi dukungan lebih pada petani jagung agar jagung yang akan dibeli nantinya bisa sesuai standar operasi yang dimiliki.} }