@thesis{thesis, author={Halid Dwi Styaningsih}, title ={DISEMINASI INFORMASI VASEKTOMI OLEH BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PRIA DEWASA DI KOTA MALANG (Studi Evaluatif pada Penyuluhan Vasektomi oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Blimbing)}, year={2017}, url={https://eprints.umm.ac.id/35141/}, abstract={BKBPM di kota Malang melakukan diseminasi informasi untuk meningkatkan partisipasi pria melakukan vasektomi, salah satunya dengan penyuluhan di seluruh kecamatan. Namun, partisipasi pria untuk melakukan vasektomi masih sedikit dikarenakan menurut mereka produk KB hanya diperuntukkan kepada wanita. Hal tersebut melatarbelakangi BKBPM untuk melakukan persiapan dan berbagai cara dalam penyuluhan demi meningkatkan partisipasi pria dalam melakukan vasektomi. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui dan mendeskripsikan model diseminasi informasi vasektomi yang dilakukan oleh BKBPM pada pria dewasa yang berada di kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif dan dasar penelitian yaitu penelitian dasar atau murni. Seluruh Petugas Lapangan Kerja Keluarga Berencana di kecamatan Blimbing, sebanyak 11 orang menjadi subyek penelitian dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman (pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan) dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber. Hasil penelitian yang didapat adalah penyuluhan yang dilakukan oleh BKBPM tidak memiliki perencanaan yang sangat matang.Dari tahapan pengumpulan data, target sasarannya tidak diutamakan kepada pria yang seharusnya menjadi target sasaran utama vasektomi, agenda penyuluhan vasektomi tidak disusun sesuai jadwal target sasaran, pesan yang digunakan dalam penyuluhan tidak dibedakan sesuai target sasaran, pembawaan bahasa yang digunakan oleh PLKB dalam penyuluhan yang berbeda sesuai dengan jenis kelamin target sasaran, PLKB tidak menggunakan media sesuai dengan target sasaran dan menyama – ratakan media dalam penyuluhan dan tidak berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman, penyuluhan vasektomi tidak menggunakan anggaran sama sekali, persiapan PLKB berupa pelatihan yang lebih pada penjelasan bagaimana penyuluhan yang baik, mitra kerja PLKB lebih bersifat pada penjelasan sisi medis vasektomi seperti bidan; dokter; dinas kesehatan. Tahap pelaksanaan terdiri antara lain kegiatan yang berlangsung pada saat penyuluhan dimana adanya komunikasi 1 arah dimana PLKB yang menerangkan semua materi terdahulu baru diadakannya sesi Tanya-jawab dan adanya komunikasi 2 arah di mana PLKB dan target sasaran melakukan pembicaraan timbal balik, hambatan yang didapat lebih kepada keyakinan target sasaran dan mitos tentang Vasektomi. Tahap evaluasi yang digunakan hanyalah pengumpulan data dari reaksi masyarakat apakah mau melakukan vasektomi atau tidak yang dilakukan oleh kader – kader PLKB dan dilaporkan ke PLKB yang menjadi laporannya kepada BKBPM (Pusat). Strategi dan Evaluasi yang dilakukan belum ada sama sekali dan tidak ada perubahan sama sekali.} }