@thesis{thesis, author={Purnama Adi}, title ={POTENSI DAN STABILITAS DAYA HASIL BEBERAPA GENOTIPE JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DI DUA LOKASI}, year={2017}, url={http://eprints.umm.ac.id/35363/}, abstract={Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir bermunculan pengembangan tanaman jarak pagar, namun hasil yang diperoleh belum memuaskan. Sebagai akibatnya banyak pengembang mulai meninggalkan tanaman jarak pagar sehingga pengembangan tanaman tersebut tersendat-sendat. Selama lima tahun terakhir telah dilakukan beberapa persilangan terhadap aksesi-aksesi terpilih, dari hasil persilangan tersebut diperoleh empat genotipe tanaman yang memiliki potensi hasil untuk dapat dikembangkan diantaranya: 5 (HS49 X SP34), 6 (HS49 X SM35), 7 (HS49 X IP1A), dan 18 (SP16 X SM35) (Maftuchah, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan stabilitas daya hasil beberapa genotipe tanaman jarak pagar di kebun percobaan Kedung Pengaron Pasuruan dan Alok Barat - NTB selama kurun waktu 5 tahun. Perlakuan pada masing-masing lokasi disusun dalam bentuk rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah tanaman hasil persilangan genotipe 5, 6, 7, 18, serta 2 tanaman pembanding IP3A dan IP3P. Parameter pengamatan meliputi berat kering biji pertanaman dan kadar minyak biji yang dilakukan pada akhir penelitian. Dari pengujian empat genotipe jarak pagar di dua lokasi selama lima tahun terpilih tiga genotipe yang menunjukkan adanya perbedaan potensi dan daya hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan genotipe pembandingnya, tiga genotipe tersebut yaitu JC5UMM, JC7UMM, dan JC18UMM. Ketiga genotipe tersebut mengalami peningkatan produksi berat kering biji berkisar antara 42,05% - 57,16% dan kadar minyak biji berkisar antara 3,63% - 6,13% jika dibandingkan dengan IP3A, sedangkan jika dibandingkan dengan IP3P mengalami peningkatan produksi berat kering biji berkisar antara 47,90% - 63,63% dan persentase kadar minyak berkisar antara 3,09% - 6,50%. Stabilitas daya hasil berat kering biji dan kadar minyak dari tiga genotipe terpilih menunjukkan bahwa adanya perbedaan. Ketiga genotipe menunjukkan nilai R2 pada produksi berat kering biji untuk lokasi NTB berkisar antara 0,69 - 0,72 yang diikuti dengan peningkatan pada persentase kadar minyak berkisar antara 0,21 - 0,88, sedangkan pada lokasi Jawa Timur menunjukkan nilai R2 pada produksi berat kering biji berkisar antara 0,21 - 0,54 yang diikuti dengan peningkatan pada persentase kadar minyak berkisar antara 0,25 - 0,62 sehingga dapat diartikan bahwa lokasi NTB merupakan spesifik lokasi budidaya.} }