@thesis{thesis, author={LESTARI PUTRI RIMBA}, title ={PEMANFAATAN LAHAN DI BAWAH TEGAKAN PINUS (Pinus merkusii) PADA BERBAGAI KELAS UMUR TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN KELESTARIAN LAHAN DI DESA PUJON KIDUL}, year={2017}, url={https://eprints.umm.ac.id/35891/}, abstract={Putri Rimba Lestari (201310320311042). Pemanfaatan Lahan di Bawah Kelas Umur Tegakan Pinus (Pinus merkusii) terhadap Produktivitas dan Kelestarian Lahan di Desa Pujon Kidul. Pembimbing I Ir. Nandang Rahayu, MP., Pembimbing II Ir. Joko Triwanto, MP. Teknologi agrofoestry dalam pengelolaan lahan hutan rakyat bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan. Upaya meningkatkan atau mempertahankan kesuburan tanah menjadi penting agar daya dukung lahan tidak semakin berkurang sehingga produktivitas tetap lestari. (Aris dan Wuri, 2013). Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 2017 – Maret 2017 di desa Pujon Kidul Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan lahan di bawah tegakan berdasarkan kelas umur dan mengidentifikasi tingkat kelesarian dan produktivitas lahan pada model agroforestry dengan berbagai kelompok umur. Metode yang digunakan adalah menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. B/C Ratio untuk produktifitas uji laboratorium untuk mengetahui kandungan tanah. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa volume kayu dan diameter terbesar terdapat pada petak 94 D, yaitu diameter 0,32 m, tinggi 10 m, volume 0,85 m³ dan luas tajuk 1, 44 m. Ini dikarenakan pada petak tersebut memiliki tegakan dengan kelas umur tertinggi yaitu kelas umur VI dengan umur 30 tahun dengan tahun tanam 1987. Kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap hasil produksi tegakan pinus (Pinus merkusii), dapat dilihat pada temperatur 21°C-31°C, kelembaban 90% dan intensitas cahaya yang sudah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman sayur – sayuran pada desa Pujon Kidul. Selain itu kondisi tanah di desa Pujon Kidul memiliki pH tanah rata – rata 7 (netral), kelembaban tanah 5-7 dan suhu 26°C -28°C, sehingga tanaman pertanian maupun kehutanan akan tumbuh dengan baik pada tanah tersebut yang rata-rata tanaman sayuran membutuhkan syarat tumbuh seperti diatas. Dari keadaan lingkungan tersebut pasti akan berdampak pada pertumbuhan tanaman. Penutup tajuk yang lebat akan berdampak pada sinar matahari yang sampai ke tanah dan akan berpengaruh pada proses fotosíntesis. Hasil fotosíntesis ini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian yang membutuhkan penyinaran 9-10 jam/hari. Ini dapat dilihat bahwa hasil keuntungan yaitu Wortel, kubis, sawi, tomat, brokoli, jagung, cabai rawit dan cabai merah memiliki rata – rata 5,092, sehingga, petani mengalami keuntungan dan penerapan dalam pertanian sayuran di desa Pujon kidul sudah sesuai dengan keadaan lingkungan desa Pujon Kidul.} }