@thesis{thesis,
		author={PUSPITASARI  EKA},
		title ={NILAI TOLERANSI BERAGAMA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS},
		year={2017},
		url={https://eprints.umm.ac.id/35977/},
		abstract={Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak terlepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Salah satu hasil dan bentuk karya sastra adalah novel. Novel “99 Cahaya di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela Rais” mengangkat cerita kehidupan dalam bertoleransi agama. Di negara Eropa sangat minim penduduk yang beragama muslim sehingga untuk bertahan hidup dilingkungan masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama kristen cukup sulit dan membutuhkan toleransi beragama. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu, (a) bagaimanakah bentuk toleransi beragama dalam novel “99 Cahaya di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela Rais. (b) bagaimanakah pengarang mengungkapkan nilai toleransi beragama dalam novel “99 Cahaya di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela Rais. Penelitian ini secara umum untuk memperoleh deskripsi tentang nilai toleransi beragama yang berkaitan dengan mengakui hak setiap orang, menghormati keyakinan orang lain, setuju di dalam perbedaan, saling mengerti.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data berupa teks novel “novel “99 Cahaya di Langit Eropa” yang dijaring melalui korpus data dan dianalisis menggunakan teknik langsung. Adapun teknik yang digunakan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data-data, dan kesimpulan.

Berdasarkan telaah nilai toleransi beragama menunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk toleransi beragama, yaitu : (1) mengakui hak setiap orang, dengan menghormati hak masing-masing agama, menghargai cara beribadah, berdoa, bersyukur, dan bertindak dalam segala hal. (2) Menghormati keyakinan orang lain, dengan tidak memaksa kehendak, menghargai orang lain. (3) Setuju didalam perbedaan, denga menerima, menyetujui pendapat satu sama lain. (4) Saling mengerti dengan saling menghormati segala sesuatu agar terciptanya kerukunan dalam bermasyarakat.}
		}