@thesis{thesis, author={ILFANA ZINDA RAHMA}, title ={AMBIGUITAS SIKAP POLITIK AUNG SAN SUU KYI TERHADAP MASALAH SEGREGASI ETNIS ROHINGYA}, year={2017}, url={https://eprints.umm.ac.id/36158/}, abstract={Aung San Suu Kyi menunjukkan sikap yang ambigu sebagai sebagai seorang elit politik dan peraih nobel perdamaian karena melakukan pembiaran atas terjadinya segregasi dan pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya di Myanmar.Penelitian ini menggunakan teori elit politik untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih dari data-data kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaAung San Suu Kyi sebagai elit politik di Myanmar menunjukkan sikap yang ambigu karena melakukan pembiaran atas terjadinya segregasi dan pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya seperti penolakan status kewarganegaraan, kerja paksa, larangan untuk beribadah, pembatasan akses sekolah dan berpergian. Padahal, Aung San Suu Kyi adalah peraih nobel perdamaian pada tahun 1991 atas usahanya memperjuangkan HAM dan demokrasi di Myanmar. Ada beberapa hal yang mempengaruhi ambiguitas Aung San Suu Kyi, yang pertama yakni Aung San Suu Kyi harus melindungi posisi politik bersama partainya National League for Democracy (NLD) untuk bisa terus mendapat dukungan dari warga Myanmar yang mayoritas beragama Buddha dan tidak menyukai keberadaan etnis Rohingya di Myanmar. Hal yang kedua yakni, Aung San Suu Kyi dan partainya menjaga hubungan baik dengan junta militer yang masih mempunyai posisi kuat di pemerintahan Myanmar dan pemerintah sipil menghadapi ancaman kudeta yang sewaktu-waktu bisa dilakukan oleh junta militer} }