@thesis{thesis, author={MARYANCE MARYANCE}, title ={PENGARUH DEKOK KUNYIT (Curcuma longa Linn.) TERHADAP ZONA HAMBAT Candida albicans SECARA IN VITRO}, year={2007}, url={http://eprints.umm.ac.id/8900/}, abstract={Tanaman kunyit (Curcuma longa Linn.) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Hasil dekok kunyit (Curcuma longa Linn.) dapat digunakan sebagai penghambat petumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro. Hal ini disebabkan karena rimpang kunyit mengandung Curcumin yang secara farmakologi mempunyai efek antijamur sehingga bermanfaat sebagai obat untuk keputihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh berbagai konsentrasi dekok kunyit (Curcuma longa Linn.) terhadap zona hambat Candida albicans secara in vitro dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa dekok kunyit ( Curcuma longa Linn ) mempunyai zona hambat terbesar pada jamur Candida albicans secara in vitro. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari perlakuan konsentrasi dan masing-masing perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Adapun perlakuan tersebut adalah perlakuan pemberian dekok kunyit (Curcuma longa Linn.) dengan konsentrasi 50 %, 60 %, 70 %, 80 %, 90 %, 100 % dan kontrol Nystatin. Hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS Versi 11.0 diperoleh kesimpulan bahwa dekok kunyit ( Curcuma longa Linn ) mempumyai pengaruh yang nyata terhadap zona hambat jamur Candida albicans secara in vitro. Sedangkan konsentrasi dekok kunyit ( Curcuma longa Linn ) yang paling efektif untuk menghambat jamur Candida albicans secara in vitro adalah konsentrasi 100 % dengan rerata diameter zona hambat yaitu 11,72 mm dan konsentrasi 100 % memberikan pengaruh yang hampir sama dengan Nystatin dengan rerata zona hambat 11,75 mm.} }