@thesis{thesis, author={Putri Anisa Islamiati}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN ANAK D USIA THODDLER (13 BULAN) DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT GASTROENTERITIS DI RUANG TANJUNG RSUD R. SYAMSUDIN, S.H KOTA SUKABUMI}, year={2019}, url={https://eprints.ummi.ac.id/1210/}, abstract={Karya tulis ini di latar belakangi oleh fenomena kejadian gastroenteritis yang cukup dominan terutama pada anak-anak mengalami peningkatan pada setiap tahunnya ini terbukti penyakit gastroenteritis merupakan penyakit pertama terbanyak tiap tahunnya dengan jumlah persentasi 21.5% menduduki urutan pertama dari 10 kasus terbanyak di RSUD R Syamsudin S.H Kota Sukabumi periode Oktober-Desember 2018 dan Januari-Maret 2019. Tujuan agar penulis bisa menggambarkan hasil penerapan proses keperawatan pada pasien yang menjalani perawatan akibat gastroenteritis yang terdiri dari IV BAB. Gastroenteritis adalah buang air besar dengan konsistensi feses cair dengan frekuensi >3 kali sehari, kecuali ad neonatus (bayi < dari 1 bulan) yang mendaatkan ASI biasanya buang air besar dengan frekuensi lebih sering 5-6 kali sehari dengan konsistensi baik di angga normal. Diagnosa keperawatan menurut NANDA NIC NOC (2018-2020) yaitu defisien volume cairan, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit, dan ansietas. Diagnosa keperawatan pada An.D dengan gastroenteritis yaitu defisien volume cairan, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan kerusakan integritas kulit. Kesimpulan dari karya tulis ini adalah dari diagnosa keperawatan terdapat tiga diagnosa yang baru teratasi sebagian. Asuhan keperawatan akan terlaksana dengan baik karena dengan adanya kerjasama antara pasien, keluarga pasien, perawat dan tim kesehatan lainnya. Rekomendasi untuk kasus gastroenteritis yaitu : untuk pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi pasien anak dengan gastroenteritis. Untuk perawat ruang anak di harapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap gastroenteritis terutama dalam memberikan kebutuhan cairan agar asuhan keperawatan lebih optimal. Untuk institusi pendidikan di harapkan lebih meningkatkan pelatihan, penerapan dan pengajaran dan merefresh ulang asuhan keerawatan pada mahasiswanya.} }