@thesis{thesis, author={ SURIKSO CATUR KYAT SUNU}, title ={DIALEKTIKA INTERNALISASI DAN EKSTERNALISASI NILAI KERJA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM DALAM KONTEKS KEBERLANGSUNGAN INSTITUSI (Studi Kasus SD Muhammadiyah IV Surakarta)}, year={2006}, url={http://eprints.ums.ac.id/6886/}, abstract={Sekolah Dasar Muhammadiyah IV Surakarta harus mengalami ketegangan eksistensial antara hidup dan mati sebagai aki- bat sedikitnya peserta didik. Dalam kondisi demikian kepala sekolah mengambil inisiatif menjadi pelaku formatif pemben- tukan budaya organisasi baru dengan mensosialisasikan nilai pengabdian dan keikhlasan. Ditanamkan bahwa kerja adalah sebentuk ibadah kepada khususnya para karyawan dan guru ho- norer yang penghasilannya belum memadai. Melalui studi ini peneliti berharap memperoleh: a). Gam- baran menyeluruh tentang sosialisasi nilai kerja sebagai bentuk ibadah. b). Gambaran menyeluruh tentang proses dia- lektik antara internalisasi dan eksternalisasi nilai kerja. c). Gambaran menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempeng- aruhi dedikasi guru dan karyawan. Karena penelitian ini berusaha mengungkap perilaku subyek dalam memaknai tentang kerja, maka metode kualitatif sengaja dipilih. Secara komprehensif informasi digali dari sumber-sumber antara lain sejumlah informan seperti kepala sekolah dan guru honorer, dokumen, serta peristiwa yang berhubungan dengan informan. Adapun teknik pengumpulan data dirancang untuk memanfaatkan sekaligus baik metode inter- aktif maupun non-interaktif secara komplementer. Pengambil- an sample lebih berbentuk criterion-based selection dari pada probability sampling. Dan analisis data akan mengikuti kaidah dari sebuah model yang disebut Flow Model of Ana- lysis. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, maka peneli- tian ini dapat menyimpulkan: a). Kepala sekolah menggunakan dua cara dalam sosialisasi nilai kerja, yaitu komunikasi verbal dan keteladanan (komunikasi non-verbal). b). Ber- langsung internalisasi nilai yang mengambil bentuk tumbuh- nya keyakinan kerja sebagai ibadah, ikhlas menerima gaji yang belum memadai, dan tidak ada niat pindah kerja. Semen- tara itu pada tahap berikutnya internalisasi tersebut mem- perantarai adanya eksternalisasi nilai yang mengambil ben- tuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru secara bertang- gungjawab dan penuh pengabdian. c). Persoalan gender menja- di faktor yang menentukan terjadinya proses dialektik in- ternalisasi dan eksternalisasi nilai.} }