@thesis{thesis, author={SUGIYARDI SUGIYARDI }, title ={SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SANDWICH DENGAN FRAKSI VOLUME CORE ARANG BAMBU 5%,10%,15%, 20%, dan 25%. PADA KOMPOSIT SANDWICH UNTUK MODEL DITAMBAHKAN TREATMENT DENGAN PENGUAT KAWAT KASA }, year={2010}, url={http://eprints.ums.ac.id/7972/}, abstract={Studi Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Sandwich Dengan Fraksi Volume Core Arang Bambu 5%, 10%, 15%,20%, dan 25% Pada komposit sandwich untuk model ditambahkan treatment Dengan Penguat Kawat Kasa ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending dan impak pada skin dan core untuk mengetahui kekuatan bending dan impak pada komposit sandwich, dan foto makro pada jenis/bentuk patahan benda uji. menyelidiki pola kegagalan bending dan impak pada komposit sandwich tekan. Core menggunakan serbuk arang bambu dengan fraksi volume 5%,10%,15%,20%,25% pada mesh 100 dan alkohol dengan fraksi volume 5%,10%,15%,20%,25% dan matrik epoxy resin dan hardener 1:1. Skin menggunakan komposit dengan kawat kasa bermatrik epoxy dan hardener dengan perbandingan 1 : 1. Pengujian fisis yang dilakukan pada material yaitu:Foto makro .Pengujian mekanis yang dilakukan pada material yaitu uji impact Charpy tanpa takikan, uji bending quarter point loading. Proses pembuatan dengan cara hand lay up dengan cara tekan. Kegagalan skin/face disebabkan akibat adanya void dan kawat kasa yang sedikit ada karat sehingga antara kawat kasa dan epoxy tidak menyatu sehingga mengakibatkan turunnya kekuatan bending maupun impact. Kegagalan komposit sandwich sebelum kering disebabkan karena pada proses pembondingan pada penekanan tidak bisa maksimal karena apabila penekanan dilakukan secara maksimal core akan berkurang. Penambahan fraksi volume menyebabkan kekuatan bending dari sandwich stabil. Tegangan bending rata-rata tertinggi terdapat pada fraksi volume core 10% sebesar 58.030 Mpa dan tegangan bending rata-rata terendah terdapat pada fraksi volume core 20% yaitu 44.134 Mpa. Dari hasil foto patahan dapat dilihat bahwa jenis patahan yang terjadi adalah jenis patahan rusak, patahan tersebut juga diakibatkan karena adanya void yang terdapat antara skin dan core. } }