@thesis{thesis, author={ UTAMI KARINA TRI}, title ={ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI KOS MAHASISWI (Penelitian di Kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo) }, year={2010}, url={http://eprints.ums.ac.id/8495/}, abstract={Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan bentuk bahasa penolakan yang terdapat di kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bahasa penolakan di kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, 3) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam bahasa penolakan di kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Yang dimaksud teknik simak dan catat adalah mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengadakan pencatatan terhadap data yang mengandung makna metaforis. Analisis data yang dipakai dalam pengolahan data ini adalah model analisis jalinan mengalir (flow model of analysis) yaitu saling menjalinnya ketiga komponen analisis yang berlaku, baik sebelum, pada waktu, dan sesudah pelaksanaan pengumpulan data secara paralel. Hasil akhir yang penulis peroleh berdasarkan penelitian ini adalah, 1) bentuk bahasa penolakan yang terdapat dalam Kos Flamboyan ada 7 kategori, yaitu : a) penolakan dengan menggunakan isyarat non verbal, b) penolakan dengan menggunakan komentar, c) penolakan dengan menggunakan ucapan terima kasih, d) penolakan dengan menggunakan usul, komentar atau pilihan, e) penolakan dengan menggunakan syarat, f) penolakan dengan menggunakan alasan, g) penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya, nggak, ndak, dan jangan. 2) faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk ungkapan penolakan di Kos Flamboyan, yaitu : a) situasi pada saat tuturan berlangsung, yaitu pada saat tuturan berlangsung penutur (orang yang menuturkan penolakan) dapat melakukan apa yang ajakan atau tawaran tuturnya atau tidak mungkin untuk melakukan ajakan atau permintaan lawan tuturnya, b) kondisi penutur (orang yang menuturkan penolakan) pada saat menuturkan sedang bergurau atau serius, c) keakraban antara penutur (orang yang menuturkan penolakan) dan lawan tutur (orang yang menawarkan, mengajak, atau meminta) } }