@thesis{thesis, author={Richard Larry}, title ={Nilai-Nilai Kekeluargaan Dalam Proses Komunikasi Budaya Furut (Study Etnografi Komunikasi Dayak Lundayeh Di Kabupaten Malinau Kalimantan Utara)}, year={2019}, url={https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/3164/}, abstract={Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki banyak kebudayaan dimana setiap tempat atau suatu daerah pasti memiiki kebudayaan yang beragam dan pastinya berbeda-beda, hal itu yang membuat Indonesia menjadi unik dari Negara-negara yang lainnya. Dikarenakan terlalu banyak budaya yang ada disetiap daerah, hal tersebut mengakibatkan ada budaya yang sebenarnya sangat unik dan patut diinformasikan kepada masyarakat luar. Contohnya budaya furut yang terdapat pada pernikahan suku dayak lundayeh di Kabupaten Malinau. Dalam budaya furut tersebut terdapat nilai-nilai yang unik didalamnya seperti nilai-nilai kekeluargaan, dimana dalam diskusi budaya furut tersebut dijalankan dengan sistem kekeluargaan.Tujuan daripenelitian ini adalah penulis ingin mengetahui apa saja nilai-nilai kekeluargaan yang ada didalam proses komunikasi Budaya Furut dalam pernikahan di suku Dayak Lundayeh di Kabupaten Malinau. Penelitian ini juga memiliki manfaat akademik yaitu penelitian ini diharapkan menjadi salah satu tinjauan pengetahuan ilmiah yang berkaitan dengan kebudayaan Indonesia khususnya pengetahuan tentang Budaya Furut di suku Dayak Lundayeh, kemudian penelitian ini juga memiliki manfaat praktis yaitu penelitian ini diharapkan memberi manfaat melalui dan pengetahuan baru yang berkaitan dengan kebudayaan indonesia khususnya pengetahuan tentang Budaya Furut di suku Dayak Lundayeh Skripsi ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan Kualtatif, dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Lokasi penelitian peneliti adalah Kabupaten Malinau dan peneliti melakukan fokus penelitian pada pengetahuan masyarakat dayak lundayeh tentang budaya furut, pandangan masyarakat dayak lundayeh tentang budaya furut, faktor yang membuat budaya furut masih dilakukan oleh suku dayak lundayeh, penerapan budaya furut pada pernikahan berbeda suku, dan tindak lanjut dari budaya furut. Dalam penelitian ini penulis mewawancarai 5 narasumber yang sudah masuk kategori yang telah dibuat sebelumnya oleh penulis. Penelitian ini menggunakan teknik komparating konstan dan juga filling systemsebagai analisis data. Hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis adalah bahwa banyak informan yang beranggapan bahwa budaya furut merupakan budaya yang menarik dengan sistem kekeluargaan yang kuat, budaya furut dianggap sebagai budaya yang mengikat dan mengakrabkan kedua belah pihak keluarga yang hendak menikah, terdapat perubahan pada jumlah furut yang telah ditetapkan oleh lembaga adat dayak lundayeh yang tujuannya agar tidak memberatkan kedua belah pihak sehingga hubungan yang terdapat didalam kelaurga tersebut dapat lebih erat dan terjaga lagi} }