@thesis{thesis, author={Arifiansyah Rudi}, title ={Analisis pendapatan asli daerah Sebelum dan sesudah otonomi daerah di kabupaten Malang}, year={2006}, url={https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/574/}, abstract={Di era globalisasi ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara ?negara di dunia untuk berpacu dalam mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu negara ini dituntut untuk mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat daerah pada khususnya. Agar masyarakat daerah dapat sejahtera pemerintahan daerah harus dibangun oleh daerah itu sendiri dengan cara pemerintahan desentralistik sehingga daerah dapat optimal membangun daerahnya sendiri untuk kesjahteraan masyarakat daerah pada khususnya dan masyakat Indonesia pada umumnya. Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Otonomi Daerah tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa kewenangan pemerintah daerah diserahkan seluas-luasnya kepada daerah kabupaten atau kota. Hal ini berarti bahwa daerah kabupaten atau kota diberi kewenangan dalam hal penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan melakukan evaluasi sendiri atas seluruh program pembangunan sesuai dengan kondisi dan potensi serta kebutuhan daerah itu sendiri.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pendapatan Asli Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah di Kabupaten Malang. Yaitu Pendapatan Asli Daerah tahun 1995 sampai 1999 dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah tahun 2000 sampai tahun 2004. Teknik analisis yang digunakan adalah (1) Menganalisis perbandingan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebelum dan sesudah otonomi daerah; (2) Analisis perbandingan PAD sebelum dan sesudah otonomi daerah dengan uji Wilcoxon signed ranks test. Uji beda PAD antara sebelum dan sesudah otonomi daerah memiliki nilai Z hitung sebesar -1.753. Nilai ini lebih kecil bila dibandingkan dengan Z tabel pada level 5 %, (-1.753 < -1.65) dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0.080. Nilai ini lebih kecil dari 0.1 (0.080 < 0.1). Hasil ini menunjukkan bahwa Hi diterima dan Ho ditolak artinya ada perbedaan PAD antara sebelum dan sesudah otonomi daerah. Dan bila dilihat nilai (rata-rata) tampak terlihat bahwa PAD sebelum lebih rendah (Rp10.886.898.499,00) dibandingkan setelah otonomi daerah (Rp. 29.835.088.153,00). Jadi terjadi perbedaan yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah sebelum otonomi daerah dan sesudah otonomi daerah. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa dengan otonomi daerah, maka ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat semakin kecil, sehingga pemerintah daerah dapat berupaya menggali sumber penerimaan potensial didaerahnya guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang.} }