@thesis{thesis, author={Wardana Aditya}, title ={Analisis penerimaan retribusi guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Batu}, year={2006}, url={https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/689/}, abstract={Pelaksanaan otonomi daerah yang memberikan kewenangan secara luas dan bertanggung jawab dalam mengurus rumah tangga daerahnya, maka konsekwensinya adalah Pemerintah Daerah atau Dinas Pendapatan Daerah diberikan wewenang untuk menggali penerimaan dari pajak dan retribusi untuk menunjang penerimaan, sehingga pemerintah daerah akan memenuhi anggaran pendapatannya dari sektor retribusi yang sangat potensial seiring semakin berkembangnya jasa pelayanan umum, jasa pelayanan usaha dan pelayanan perizinan di Kota Batu untuk mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari Retribusi. Berdasarkan hal di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul ?Analisis Penerimaan Retribusi Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Batu. ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu)?. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk meningkatkan potensi penerimaan retribusi guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kota Batu. 2) Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi pemungutan retribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Batu. Dengan menggunakan analisis kualitatif didapatkan hasil 1) Retribusi Daerah didasarkan pada UU No. 34 tahun 2000 tentang perubahan atas UU No. 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, beserta peraturan pelaksanaannya yaitu dan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. Permasalahan yang timbul khususnya dalam pemungutan Retribusi Daerah dengan diterbitkannya UU No. 34 tahun 2000 yaitu adanya pemangkasan dan penambahan jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang pos penerimaan tersebut tidak selalu sesuai dengan target yang diharapkan. 2) Target rertibusi daerah yang diterapkan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir realisasinya belum dapat terpenuhi secara maksimal, namun bukan berarti tidak terdapat permasalahan sehingga untuk lebih meningkatkan penerimaan retribusi daerah maka upaya yang telah ditempuh harus ditingkatkan lagi. Dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah, retribusi daerah masih mengalami hambatan baik internal maupun eksternal dan dalam upaya ini dapat ditempuh dengan cara itensifikasi dan ekstensifikasi dalam pemungutan retribusi daerah. 3) Kontribusi Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Batu diketahui masih sangat kecil yaitu rata-rata hanya 23,67% tiap tahun. Hasil ini diperoleh dari membandingkan realisasi penerimaan retribusi dengan target yang diharapkan. Turunnya penerimaan pendapatan dari sektor retribusi daerah ini tidak berdampak buruk pada Pendapatan Asli Daerah karena Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan dari berbagai sektor. 4) Program intensifikasi yang dilakukan oleh pemerintah kota Batu dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi daerah adalah dengan melakukan peningkatan tarif pemungutan dengan peraturan daerah dan keputusan walikota serta melakukan perbaikan sistim pemungutan retribusi daerah. Dan 5) Program ekstensifikasi yang dilakukan oleh pemerintah kota Batu dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi daerah adalah melakukan peningkatan pemungutan dari sumber-sumber yang baru.} }