@thesis{thesis, author={Fitri Fitri}, title ={Analisis pengelolaan persediaan bahan baku guna mencapai efisiensi biaya produksi pada Perusahaan Rokok “Welas Asih” Malang}, year={2006}, url={https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/722/}, abstract={Salah satu arah kebijaksanaan yang ditempuh perusahaan adalah dengan melihat usaha-usaha yang dijalankan atas pengelolaan persediaananya. Persediaan bahan merupakan aktiva yang peka terhadap kerusakan, keusangan dan pemborosan, maka diperlukan penanganan yang terkoordinir di dalam menciptakan kontinuitas usaha dan proses produksinya. Oleh karena itu perusahaan harus membuat perencanaan ke depan dengan bertumpu pada masa lampau untuk diproyeksikan ke masa yang akan datang serta berusaha menjalankan pengendalian atas persediaan bahan baku agar pengelolaan persediaan tidak diselenggarakan secara berlebihan atau kekurangan bahan baku. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan rokok ?Welas Asih? Malang adalah bahwa bagaimana perusahaan di dalam menciptakan pengelolaan persediaan bahan baku (tembakau dan cengkeh) secara optimal dalam rangka menunjang proses produksi dan diusahakan dapat menekan pemborosan atas bahan baku. Dengan adanya masalah yang dihadapi perusahaan rokok ?Welas Asih? Malang penulis mencoba untuk meneliti mengenai ketepatan pengelolaan persediaan bahan baku (tembakau dan cengkeh) dan menganalisis efisiensi biaya produksi dalam pengadaan persediaan bahan baku dengan menggunakan beberapa metode pengelolaan persediaan. Metode tersebut antara lain : menentukan persediaan minimum yaitu penentuan persediaan yang paling sedikit yang harus dimiliki oleh perusahaan, menentukan ROP yaitu titik atau jumlah dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali, menentukan EOQ yaitu menentukan berapa kali perusahaan harus melakukan pemesanan dan dalam jumlah berapa yang dilakukan dengan biaya yang seefisien mungkin. Pembelian dengan menggunakan EOQ maka target pembelian pembelian ekonomis akan tercapai dan efisiensi biaya produksi juga akan terwujud. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan penulis bahwa : untuk bahan baku tembakau, dengan frekwensi pembelian sebanyak 9 kali dan jumlah bahan baku 23.939 kg untuk setiap kali pesan hanya mengeluarkan biaya Rp 9.134.708, untuk bahan baku cengkeh dengan frekwensi pembelian sebanyak 12 kali dan jumlah bahan baku 11.969 kg untuk setiap kali pesan hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 8.688.531.} }