@thesis{thesis, author={Widyasari Miranti}, title ={Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit pada koperasi di Kota Malang}, year={2005}, url={https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/724/}, abstract={Pada perkembagannya kegiatan koperasi mulai meluas dimana-mana, koperasi dapat melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang dilakukan oleh badan usaha lainnya. Oleh karena itu koperasi juga berusaha turut bersaing dalam rangka memperkuat usaha dana memperoleh keuntungan yang diwujudkan dalam SHU (sisa hasil usaha). Hal ini mendorong koperasi untuk memberikan kridit modal kerja kepada masyarakat yang sebagian besar pengusaha ekonomi lemah. Pemberian kredit ini diprioritaskan pada upaya untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan menunjang pembangunan nasional. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut agar berarti dan dapat diinterpretasikan. Mengingat bahwa salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan variabel terikat atau dugaan (hipotesis) yang telah dirumuskan sebelumnya, maka dilakukan analisa data. Dan penelitian ini juga menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel serta memeriksa arah dan kuatnya pengaruh tersebu Hasil penelitian ini adalah 1) Koefisien korelasi antara variabel Modal Sendiri (X1) dan Penyaluran Kredit (Y) sebesar 0.935 (signifikan = 0.010), hal ini berarti hubungan antara Modal Sendiri (X1) kuat dan signifikan, karena nilai probabilitasnya lebih kecil daripada ? = 0.05 (0.010 < 0.05). Koefisien korelasi antara variabel Modal Pinjaman (X2) dan Penyaluran Kredit (Y) sebesar 0.489 (signifikan = 0.071), hal ini berarti hubungan antara Modal Pinjaman (X2) tidak signifikan, karena nilai probabilitasnya lebih besar daripada ? = 0.05 (0.071 > 0.05). 2) Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi diterminan (R2 ) sebesar 0.875. Angka ini menunjukkan bahwa variabel Modal Sendiri (X1) dan Modal Pinjaman (X2) dapat menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (nilai penjualan) sebesar 87.5% Sedangkan sisanya sebesar 12.5% disebabkan variabel lain di luar variabel penelitian, misalnya kualitas, promosi dan lain-lain. 3) Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan variabel Modal Sendiri (X1) dan Modal Pinjaman (X2) dengan Penyaluran Kredit (Y). Nilai koefisien korelasi berganda ® sebesar 0.768. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang sangat kuat dan searah antara Modal 8 Sendiri (X1) dan Modal Pinjaman (X2) dengan Penyaluran Kredit (Y) sebesar 76.8%. Hubungan ini dapat dikategorikan kuat, sebagaimana diketahui bahwa suatu hubungan dikatakan sempurna jika koefisien korelasinya mencapai angka 100% atau 1 (baik dengan angka positif ataupun negatif). Dilihat dari nilai koefisien korelasi variabel Modal Sendiri (X1) ( 0.935) > variabel Modal Pinjaman (0.489) maka variabel Modal Sendiri lebih dominan hubungannya dengan Penyaluran Kredit dibandingkan dengan variabel Modal Pinjaman .} }