@thesis{thesis, author={Zulkarnaen Denny}, title ={Capital asset pricing model sebagai dasar keputusan investasi saham yang go publik}, year={2006}, url={https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/733/}, abstract={Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah menganalisis terhadap saham-saham yang aktif di pasar modal agar risiko dapat diperkecil untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Alat analisis yang digunakan adalah beta koreksi. Beta dipergunakan untuk mengukur risiko suatu sekuritas yang mengakibatkan adanya tambahan return ekspektasi suatu sekuritas. Apabila return ekspektasi sekuritas yang akan diperoleh investor tinggi dan risiko sekuritas yang ditanggung investor rendah, maka investor dapat memilih sekuritas tersebut. Apabila return ekspektasi sekuritas yang akan diperoleh investor rendah dan risiko sekuritas yang ditanggung investor tinggi, maka investor sebaiknya tidak memilih sekuritas tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Analisis CAPM merupakan analisis yang menjelaskan hubungan antara risiko sistematik dengan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu sekuritas, dengan memasukkan tingkat keuntungan bebas risiko. Tujuan dari CAPM adalah untuk memberikan gambaran bagi investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan investasi yang menguntungkan. 2. Dari 16 perusahaan yang diambil sebagai sample dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 perusahaan yang sangat menguntungkan untuk investasi, karena beta dan expected returnnya mendekati portofolio pasar yaitu pada perusahaan ISAT dan CMNP. Pada ISAT betanya sebesar 0,930 dengan expected returnnya sebesar 0,012, dan CMNP memiliki beta sebesar 1,132 dengan return ekspektasinya sebesar 0,014. sedangkan saham perusahaan yang berisiko tinggi (saham agresif) karena beta dan expected return lebih tinggi dari portofolio pasar terdapat pada perusahaan ASII, CMNP, GGRM, HMSP, INDF, INKP, ISAT, KLBF, MPPA, POLY, RALS, SMGR, TINS, TKIM, dan TLKM. 3. Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan hubungan yang linier sesuai dengan model CAPM. Semakin tinggi beta suatu saham maka semakin tinggi pula expected return yang diharapkan dari saham tersebut} }