@thesis{thesis, author={NURDAELAN NITI}, title ={ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA KEJUJURAN DALAM FILM “RASHOMON”}, year={2017}, url={http://eprints.upnyk.ac.id/11547/}, abstract={ABSTRAK Nilai kejujuran sangat terkikis di era ini. Padahal kejujuran merupakan sebuah sikap yang menurut banyak ahli disebut sebagai suatu tindakan yang mampu menjadi faktor kebahagiaan, kehidupan yang ideal, makmur, dan sejahtera. Pada tahun 1950 Akira Kurosawa sutradara film legendaris dunia asal Jepang membuat sebuah film bertemakan kejujuran. Mengingat film adalah media penyampai kritik sosial dan reprentasi realitas sosial. Akira Kurosawa berusaha menyampaikan pandanganya tentang kejujuran. Keterpurukan masyarakat Jepang yang baru saja kalah dalam perang dunia ke-dua menjadi salah satu latar belakang dibuatnya film berjudul Rashomon ini. Penelitian dengan judul ?ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA KEJUJURAN DALAM FILM RASHOMON?, memiliki rumusan masalah bagaimana makna kejujuran dalam film ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memaknai makna kejujuran yang digambarkan Akira Kurosawa dalam film ini. Analisis semiotika pada penelitian ini menggunakan sumber data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari dokumentasi film ini. Sumber data juga diperkuat dengan studi pustaka, meliputi literatur-literatur, wawancara dan arsip yang ada hubunganya dengan makna kejujuran serta film ini. Landasan teori yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes. Gagasan Barthes tentang order of signification, mencakup denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultral dan personal). Menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes yang digunakan untuk menafsirkan tanda maupun simbol yang direpresentasikan dalam film. Hasil penelitian adalah ditemukannya empat makna kejujuran yang ditunjukkan dalam film Rashomon, yaitu: Kejujuran Merupakan Sikap Subjektif, Kejujuran sebagai bentuk pencitraan, kejujuran sebagai nilai moral Jepang yang mulai ditinggalkan dan Kejujuran Sebagai Faktor Penting Kepercayaan Kata kunci : Film, Semiotika, Kejujuran, Rashomon} }