@thesis{thesis, author={Septian Imam}, title ={TEKNIK KONSERVASI MATA AIR KALIGUO EKOSISTEMKARST DI DUSUN NYEMONO, DESA PLUMBUNGAN, KECAMATAN KEBONAGUNG, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR}, year={2017}, url={http://eprints.upnyk.ac.id/12257/}, abstract={Kebutuhan air oleh mahluk hidup semakin hari semakin meningkat karena jumlah penduduk semakin bertambah, sedangkan jumlah air di bumi sangatlah terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi (kuantitas dan kualitas) Mataair Kaliguo, mengetahui besar kebutuhan air untuk kebutuhan domestik di lokasi penelitian, serta mengetahui teknik konservasi mataair berkelanjutan yang sesuai pada daerah penelitian. Tahap persiapan sebelum dilakukannya penelitian harus dipersiapkan peta tentatif, dan data sekunder seperti data curah hujan, data kependudukan, serta data kesehatan masyarakat. Tahap lapangan yang dilakukan yaitu mengukur debit mataair daerah penelitian pada musim kemarau dan musim penghujan, selain itu melakukan wawancara masyarakat sekitar untuk mengetahui jumlah kebutuhan air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan metode kuisioner, dan melakukan analisis pengamatan struktur geologi, tanah, batuan, flora, fauna, penggunaan lahan dengan menggunakan metode survey. Tahap laboratorium yang akan diuji sesuai dengan parameter fisik, kimia dan biologi selanjutnya tahap studio yaitu pembuatan peta sekaligus melakukan analisis terhadap hasil data yang diperoleh dari tahap lapangan yang kemudian dievaluasi untuk memperoleh data hasil sesuai dengan perumusan masalah dan kemudian dapat menentukan arahan pengelolaan yang sesuai dengan hasil penelitian. Hasil perhitungan debit Mataair Kaliguo pada musim kemarau adalah 1,4 liter/detik (120.960 liter/hari) sedangkan pada musim penghujan debit mataair 4,52 liter/detik (390.960 liter/hari). Penggunaan air pada Mataair Kaliguo untuk kebutuhan domestik per orang adalah 58,96 liter/hari. Kebutuhan air pada mataair di lokasi penelitian tercukupi untuk kebutuhan masyarakat sekitar walaupun pada musim kemarau tiba. Kualitas air pada Mataair Kaliguo secara fisik dan kimia masih berada di bawah standar maksimum bakumutu tetapi secara biologi bakteri total colifrom telah melebihi standar bakumutu. Teknik konservasi yang diterapkan pada daerah penelitian yaitu penentuan daerah imbuhan yang mengacu pada Peraturan Menteri No. 2 Tahun 2013 yang berada di daerah lembah Mataair Kaliguo, sehingga teknik konservasi yang tepat pada daerah imbuhan yaitu secara vegetatif. Kata kunci: Mataair, Teknik Konservasi, Imbuhan, ekosistem karst.} }