@thesis{thesis, author={HUTAHAEAN SAHAT}, title ={KAJIAN PENGARUH EKSPLOITASI AIR TANAH MELALUI BEBERAPA SUMUR BOR TERHADAP INTRUSI AIR LAUT DI PERUSAHAAN “X” KECAMATAN PENAJAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR}, year={2016}, url={http://eprints.upnyk.ac.id/9964/}, abstract={RINGKASAN Kecamatan Penajam dan sekitarnya di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur terletak pada daerah strategis sehingga dapat dikembangkan menjadi kawasan Industri dan Pemukiman. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai pengembangan daerah Pantai sebagai daerah potensial untuk kawasan Industri dan Pemukiman. Perkembangan ini menuntut adanya dukungan sumber data alam yang cukup salah satu diantaranya adalah sumber daya airtanah. Namun eksploitasi airtanah yang berlebihan akan menyebabkan turunnya kualitas airtanah, masuknya air laut kedaratan (intrusi) dan terjadinya amblesan. Pemompaan airtanah menyebabkan perubahan aliran dan perubahan kualitas airtanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemompaan airtanah terhadap intrusi air laut di Perusahaan ?X? di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data sekunder (geologi, hidrogeologi, hidrologi), studi literatur, observasi lapangan selama 10 hari berturut-turut dan melakukan pengambilan conto air pada saat pompa tidak aktif (mati) dan pompa aktif (hidup) serta melakukan analisis parameter intrusi air laut di laboratorium. Parameter intrusi air laut yang dianalisis adalah Padatan Terlarut Total (TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), Klorida (Cl) and Muka Ait Tanah (MAT). Grafik data hasil analisis laboratorium disusun tumpuk berupa peta kontur sebelum dilakukan pemompaan dan setelah ada pemompaan menghasilkan gambar peta 2 dimensi. Pemompaan airtanah pada SB-01, SB-02 menyebabkan perubahan kualitas airtanah, kondisi ini merupakan indikasi terjadinya intrusi air laut pada sumur bor tersebut yang berkaitan dengan meningkatnya nilai TDS dari 1.004 mg/l menjadi 1.150 mg/l pada SB-01, DHL dari 1.506 ?mhos/cm menjadi 1.725 ?mhos/cm pada SB-01, Cl dari 416 mg/l menjadi 455 mg/l pada SB-01, TDS dari 1.083 mg/l menjadi 1.155 mg/l pada SB-02, DHL dari 1.625 ?mhos/cm menjadi 1.732 ?mhos/cm pada SB-02 dan Cl dari 832 mg/l menjadi 834 mg/l pada SB-02. Berdasarkan hasil penelitian, eksploitasi airtanah di Perusahaan ?X? menyebabkan perubahan arah aliran, kualitas airtanah sebagai indikasi terjadinya intrusi air laut pada sumur bor tersebut, perubahan bidang kontak pada SB-01 dan SB-02 sehingga SB-01 dan SB-02 termasuk dalam kriteria zona kritis, sedangkan sumur No.3 memenuhi kriteria zona aman. Kata Kunci : akuifer, debit pemompaan airtanah, intrusi air laut} }