@thesis{thesis, author={Istikharomah Praditha Nurul}, title ={PROSES FASET MANUAL LENSA ORGANIK SINGLE VISION PADA FULL FRAME PLASTIK DI OPTIK PRO SEMARANG}, year={2021}, url={http://eprints.uwhs.ac.id/381/}, abstract={Kacamata merupakan sistem optis yang komponennya terdiri dari lensa dan frame. Untuk membuat kacamata yang fungsional, lensa yang berbentuk lingkaran harus dipotong terlebih dahulu. Proses pemotongan dan pemasangan lensa pada frame secara rapi dan sesuai spesifikasi pada kartu order disebut sebagai proses faset. Lensa organik single vision adalah lensa berbahan dasar organik yang hanya memiliki satu fokus bertujuan memperbaiki gangguan penglihatan untuk satu ukuran saja. Full frame plastik ialah frame secara keseluruhan terbuat dari plastik, frame yang sering dipilih konsumen karena lebih ringan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tahapan proses faset manual lensa organik single vision pada full frame plastik di Optik Pro Semarang. Proses faset perlu dilakukan dengan baik dan benar agar kacamata yang dihasilkan akan nyaman ketika dipakai. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskriptif, dengan rancangan penelitian menggunakan studi kasus. Populasi dari tanggal 1 April 2021 ? 31 Mei 2021 di Optik Pro Semarang. Dalam penelitian ini berjumlah 44 kali kegiatan faset, dengan sampel satu yaitu kegiatan faset manual lensa organik single vision pada full frame plastik. Dari hasil penelitian, tercatat bahwa konsumen yang memanfaatkan lensa organik single vision pada full frame plastic sebesar 27.2%. Kegiatan faset manual lensa organik single vision pada full frame plastik di Optik Pro Semarang dilaksanakan dengan 9 tahapan, yaitu dari proses pembacaan kartu order, inspecting, pembuatan patrun, lay out, spotting, marking, edging, pemasangan lensa pada frame, dan yang terakhir final control. Pada proses faset manual, hendaknya seorang RO harus menguasai prosedur dan tehnik pemotongan lensa agar tidak mengakibatkan kerugian. Sebelum melaksanakan proses faset, hendaknya seluruh alat penunjang dipersiapkan dan diuji kelayakan fungsinya agar tidak mengakibatkan kesalahan presisinya. Pada tahap pembuatan bevel, disarankan agar air sebagai sarana pendingin volumenya diperbesar, karena terjadi kenaikan suhu saat terjadi gesekan antara tepi lensa dan gerinda.} }