@thesis{thesis, author={Ananda Fina Kurnia and Yaqin Wafi Ainul}, title ={ANALISA LALU LINTAS PERSIMPANGAN JALAN RAYA DENGAN REL KERETA API (Studi Kasus Jalan Hasanudin Semarang)}, year={2023}, url={http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/1681/}, abstract={Perlintasan sebidang adalah perpotongan antara jalan dengan jalur kereta api, dengan adanya perlintasan sebidang di Jalan Hasanudin Semarang dan tingginya frekuensi lalu lintas pada saat jam sibuk mengakibatkan kemacetan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan meotde kuantitatif yang disajikan dalam bentuk angka dan data yang kemudian di interpresentasikan dalam bentuk uraian. Berdasarkan data geometrik jalan Hasanudin mendapatkan hasil dari perhitungan di peroleh nilai kapasitas dasar sebesar 3.433,28 smp/jam. Dan didapatkan data dengan volume lalu lintas total sebesar 379,5 smp/jam, dikarenakan tingginya mobilitas masyarakat melakukan perjalanan dan melakukan aktivitas di jalan hasanudin. Untuk stop delay tertinggi terjadi pada hari Sabtu, 4 Maret 2023 dari arah jalan hasanudin ? imam bonjol dengan durasi rata-rata stop delay 372,00 detik dan panjang antrian kendaraan tertinggi terjadi pada hari pada hari Senin, 27 februari 2023 dari arah jalan hasanudin ? imam bonjol pada jam penutupan 16.45 dengan panjang antrian 123 meter. Maka hasil dari terjadinya panjang antrian menyebabkan para pengendara mengalami kerugian BBM, total kerugian BBM selama 3 hari penelitian yaitu Rp 886.550,7. Dari hasil analisa penelitian, peneliti memberikan saran dilakukannya penertiban terhadap pedagang kaki lima dan orang-orang di sekitaran rel kereta api dan palang pintu kereta api yang mengakibatkan terjadinya hambatan samping dan panjang antrian pada saat stop delay, pemasangan rambu-rambu lalu lintas seperti tanda dilarang berhenti, tanda dilarang parkir, dan tanda dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang pada ruas jalan agar tidak terjadi kemacetan di sepanjang jalan hasanudin dan sekitar perlintasan kereta api. Kata Kunci: Perlintasan sebidang, rel kereta api, stop delay, kerugian bahan bakar minyak.} }