@thesis{thesis, author={KUSUMANINGRUM THESSA DYAH}, title ={PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BERBASIS OUTBOUND DALAM KARAKTER MANDIRI SISWA KELAS IV}, year={2023}, url={http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/1818/}, abstract={Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menyatakan bahwa masih kuranngnya kemandirian pada peserta didik dan belum adanya inovasi atau cara lain dalam menanamkan karakter peserta didik yang sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar. Upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah Pengembangan Model Permainan Berbasis Outbound dalam Menanamkan Karakter Mandiri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kevalidan dan kepraktisan pengembangan model permainan berbasis outbound dalam karakter mandiri siswa kelas IV yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk yang dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan model permainan dan kelayakan model permainan berbasis outbound dalam menanamkan karakter mandiri. Penelitian ini dilaksanakan di SD N Rejosari 02, Kecamatan Semarang Timur, Semarang. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil rata-rata penilaian yang diperoleh dari ahli model yaitu 84% dan 96% dengan kategori ?sangat baik?. Dan hasil rata-rata penilaian yang diperoleh dari ahli materi yaitu 86% dan 92% dengan kategori ?sangat baik?. Hasil angket tanggapan guru memperoleh 86% dan 91,7% dengan kategori ?sangat baik?. Hasil dari respon siswa sebelum menggunakan model memperoleh 43,2% dengan kategori ? cukup? dan setelah menggunakan model memperoleh 82,1% dengan kategori ?sangat baik?. Dan lembar observasi memperoleh hasil 90% dengan kategori ?sangat baik?. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa model permainan berbasis outbound untuk menanamkan karakter mandiri siswa kelas IV layak digunakan. Saran yang dapat diberikan, penggunaan model permainan berbasis outbound ini dapat dijadikan alternatif guru sebagai inovasi dalam menanamkan karakter mandiri siswa.} }