@thesis{thesis, author={BALISTA ARAHMANA}, title ={PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KOMPONEN SILENT READING MENGGUNAKAN MEDIA CERITA RAKYAT di KELAS 5 SD NEGERI 01 PROTOMULYO}, year={2023}, url={http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/2044/}, abstract={Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah hampir seluruh siswa yang ada di kelas tinggi sudah mampu membaca dengan baik sehingga sangat minim siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Namun, masih sedikit siswa yang mampu memahami teks yang ia baca. Ditambah lagi pembelajaran dilakukan secara daring beberapa tahun terakhir yang mengakibatkan siswa memiliki minat baca yang rendah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan setelah diterapkannya pendekatan Whole language komponen membaca pemahaman (Silent Reading) di kelas 5 SD Negeri 01 Protomulyo?.Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui penerapan pendekatan whole language dalam pembelajatan bahasa Indonesia komponen silent reading di kelas V SDN 01 Protomulyo. 2) Mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dalam memahami isi teks yang dibaca. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatifdengan pengolahan dan pengambilan data sesuai dengan fakta di lapangan. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 01 Protomulyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas V sudah baik dalam membaca, hanya saja pemahaman mereka dalam membaca masih dikatakan kurang. Terbukti pada pertemuan pertama sebelum diterapkan pendekatan whole language di kelas hasil tes siswa masih jauh dari harapan. Serta rata-rata pada saat pertemuan pertama juga masih rendah. Berbeda dengan pada saat pertemuan kedua dan ketiga rata-rata sudah mengalami peningkatkan yang sudah baik. Pada pertemuan pertama rata-rata nilai di kelas V adalah 58. Pertemuan kedua rata-rata naik menjadi 69. Terakhir pada pertemuan ketiga rata-rata mengalami kenaikan menjadi 80. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan siswa sudah baik dalam membaca, namun kemampuan membaca siswa masih rendah. Baiknya jika peneliti lebih memperhatikan karakteristik siswa khususnya dalam membaca. Agar penanganan setiap siswa bisa tepat dan efisien. Semakin meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami bacaan akan semakin baik pula kualitas membacanya. Namun usaha literasi yang diterapkan sudah baik guna memperbaiki kemampuan membaca siswa.} }